kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.707.000   -1.000   -0,06%
  • USD/IDR 16.310   25,00   0,15%
  • IDX 6.803   14,96   0,22%
  • KOMPAS100 1.005   -3,16   -0,31%
  • LQ45 777   -4,08   -0,52%
  • ISSI 212   1,22   0,58%
  • IDX30 402   -2,62   -0,65%
  • IDXHIDIV20 484   -3,58   -0,73%
  • IDX80 114   -0,52   -0,46%
  • IDXV30 119   -0,94   -0,79%
  • IDXQ30 132   -0,40   -0,30%

Belum Terimbas Program Cek Kesehatan Gratis, Begini Rekomendasi Emiten Kesehatan


Kamis, 20 Februari 2025 / 20:16 WIB
Belum Terimbas Program Cek Kesehatan Gratis, Begini Rekomendasi Emiten Kesehatan
ILUSTRASI. Petugas kesehatan (kanan) memberikan edukasi dan sosialisasi kepada warga lanjut usia usai pemeriksaan kesehatan gratis di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Kampung Mulia, Kota Banda Aceh, Aceh. ANTARA FOTO/Ampelsa/rwa.


Reporter: Rashif Usman | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah memulai program Cek Kesehatan Gratis (CKG) sebagai kado ulang tahun dari negara kepada masyarakat pada Senin (10/2) lalu.

Adanya program tersebut tampaknya belum bawa pengaruh bagi sejumlah emiten kesehatan. Hal ini terlihat dari indeks kesehatan atau IDX Healthcare yang terus melemah. Per Kamis (20/2) kinerjanya tercatat turun 5,69% secara year to date (YTD) ke level 1.373,66.

Jika dirinci, sejumlah emiten di sektor kesehatan memang tengah mengalami penurunan harga saham. Misalnya, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) turun 11,03% ytd, PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) melemah 9,88% ytd, PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA), terjun 4,33% dan PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) ambles 13,8%.

Baca Juga: Saham Kalbe Farma (KLBF) dalam Tren Melemah, Simak Rekomendasi Berikut

Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Azis Setyo Wibowo mengatakan sentimen program cek kesehatan gratis dari pemerintah belum memberikan dampak positif di pasar. 

Sebab, pelaku pasar cenderung bersikap wait and see, menunggu hasil kinerja keuangan sektor kesehatan, khususnya untuk laporan keuangan tahun penuh 2024.

Azis menjelaskan bahwa pelemahan indeks kesehatan lebih dipengaruhi oleh turunnya saham-saham farmasi, terutama KLBF, yang memiliki bobot terbesar dalam indeks tersebut. 

Sementara itu, pergerakan saham emiten rumah sakit relatif stagnan, sehingga indeks kesehatan secara keseluruhan masih mengalami penurunan.

Kiwoom Sekuritas sendiri lebih memilih untuk memantau saham-saham emiten rumah sakit, mengingat tahun 2024 menjadi periode ekspansi agresif bagi beberapa perusahaan di sektor ini.

"Kita ketahui pada 2024 emiten rumah sakit gencar dalam ekspansi," kata Azis kepada Kontan, Kamis (20/2).

Saat ini, Kiwoom Sekuritas merekomendasikan trading buy untuk saham HEAL dengan target harga Rp 1.500.

Baca Juga: Targetkan Kinerja Naik Dua Digit, Begini Strategi Mitra Keluarga (MIKA) di 2025

Head of Investment Specialist PT Maybank Sekuritas Indonesia, Fath Aliansyah Budiman, mengungkapkan bahwa hingga saat ini program cek kesehatan gratis belum memberikan sentimen positif yang signifikan terhadap sektor kesehatan.

Penurunan indeks kesehatan lebih dipengaruhi oleh tren pelemahan pada saham-saham dengan bobot besar dalam indeks seperti KLBF, SILO dan MIKA. 

"Ketiga saham dengan kontributor terhadap indeks tersebut telah mengalami penurunan dengan range 4%-9% ytd," tambah Fath kepada Kontan, Kamis (20/2).

Dengan penggunaan pendekatan analisa teknikal, saham-saham seperti KLBF, SILO dan MIKA juga belum memberikan gambaran risk dan reward yang menarik.

Selanjutnya: Kinerja Semen Indonesia (SMGR) Tertekan Pemangkasan Anggaran, Intip Rekomendasinya

Menarik Dibaca: Promo Guardian 20 Februari-5 Maret 2025, Cairan Softlens Tambah Rp 1.000 Dapat 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×