kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.174.000   10.000   0,46%
  • USD/IDR 16.725   32,00   0,19%
  • IDX 8.127   1,36   0,02%
  • KOMPAS100 1.130   -0,26   -0,02%
  • LQ45 809   -1,81   -0,22%
  • ISSI 283   0,94   0,33%
  • IDX30 425   -0,23   -0,05%
  • IDXHIDIV20 486   -3,35   -0,69%
  • IDX80 124   -0,14   -0,12%
  • IDXV30 133   -0,20   -0,15%
  • IDXQ30 134   -0,98   -0,73%

Cek Rekomendasi Saham Emiten Rokok di Tengah Penguatan Harga Saham


Kamis, 25 September 2025 / 06:36 WIB
Cek Rekomendasi Saham Emiten Rokok di Tengah Penguatan Harga Saham
ILUSTRASI. Analis memberikan rekomendasi saham pilihan untuk emiten rokok di tengah pembicaraan terkait cukai rokok untuk tahun depan


Reporter: Rashif Usman | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham emiten rokok terus menguat di tengah pembicaraan penetapan tarif cukai rokok di tahun 2026. Di mana, pemerintah berniat berdiskusi dengan para pelaku usaha sebelum menentukan langkah kebijakan di tahun depan.

Alhasil, saham emiten rokok seperti PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP), dan PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) sempat mencatatkan penguatan dalam tiga hari perdagangan beruntun, meski akhirnya ditutup melemah pada perdagangan Rabu (24/9/2025).

Harga saham GGRM misalnya, saat ini diperdagangkan pada level Rp 13.700 per saham, melemah 7,59% dibandingkan perdagangan sebelumnya. Tapi dalam sebulan belakangan, saham GGRM sudah melonjak 56,13%.

Lalu, saham HMSP bertengger di posisi Rp 790 per saham atau mengalami penurunan 4,82% dalam sehari. Meski begitu, harga saham ini sudah meningkat 47,66% pada satu bulan perdagangan terakhir.

Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Beli dari MNC Sekuritas untuk Hari Ini (25/9)

Adapun saham WIIM mencatatkan pelemahan 4,58% ke level Rp 1.250 per saham pada perdagangan Rabu (24/9). Selama sebulan, saham ini telah mengakumulasi kenaikan hingga 54,32%.

Retail Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) Indri Liftiany Travelin Yunus mengatakan, euforia para pelaku pasar terhadap adanya sentimen pengkajian ulang mengenai pengenaan tarif cukai tampaknya telah selesai. Ini tercermin dari pergerakannya yang sudah naik signifikan sejak beberapa waktu terakhir. 

"Saat ini para pelaku pasar memanfaatkan momentum untuk melakukan profit taking," kata Indri kepada Kontan, Rabu (24/9). 

Ke depannya, Indri menilai bahwa pergerakan saham emiten rokok akan memiliki kecenderungan konsolidasi untuk mencari level support baru yang nantinya dapat dijadikan penopang pergerakan berikutnya.

Indri menambahkan evaluasi tarif cukai 2026 dinilai menjadi faktor penentu arah saham emiten rokok. Jika pada tahun depan pemerintah memutuskan untuk tidak menaikkan tarif cukai, maka tentunya akan menjadi sentimen positif bagi emiten.

Pasalnya, kebijakan tersebut dapat membuka peluang terjadinya kenaikan penjualan rokok sehingga berpotensi mempertebal bottom line perusahaan dan akan menghasilkan kinerja yang positif. 

Baca Juga: IHSG Naik pada Rabu (24/9), Intip Proyeksi dan Rekomendasinya untuk Kamis (25/9)

"Fenomena tersebut dapat memikat para pelaku pasar untuk mengoleksi saham-saham tersebut," jelasnya.

Namun, sebaliknya jika ternyata tarif cukai dinaikkan, maka membuka peluang bahwa saham-saham rokok akan ditinggalkan sebab para pelaku pasar menilai bahwa masyarakat berpotensi mengurangi konsumsi rokok karena adanya kenaikan harga.

Senada, Equity Research Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Azis Setyo Wibowo menerangkan apabila pemerintah memutuskan tidak menaikkan tarif cukai atau menetapkan moratorium maka akan menjadi sentimen yang sangat positif bagi emiten rokok, karena tekanan biaya tambahan akan berkurang dan margin akan lebih terjaga.

"Kami melihat ini menjadi peluang untuk lanjutan penguatan saham rokok yang mana perbaikan margin bisa jadi katalis positif bagi emiten rokok," ucap Azis kepada Kontan, Rabu (24/9/2025).

Indry menuturkan bagi para pelaku pasar yang sudah mengoleksi dari level yang sangat rendah, boleh untuk hold terlebih dahulu sambil memperhatikan sejumlah indikasi untuk bisa melakukan exit dari emiten tersebut.

Indikasi yang dapat digunakan di antaranya sentimen lanjutan dari informasi yang beredar, volume transaksi, besaran penurunan dan lainnya.

 

Dus, Indri merekomendasikan buy on pullback HMSP dengan entry Rp 770-Rp 780 per saham dan target harga dalam jangka pendek Rp 850.

Sementara Azis menyarankan investor mengambil sikap lebih berhati-hati karena harga saham rokok sudah naik tinggi dan rawan koreksi. Ia memilih rekomendasi trading buy saham HMSP dengan target harga Rp 860 per saham.

Selanjutnya: Poco M7 Pro, Smartphone 2 Jutaan yang Hadirkan Gorilla Glass 5! Ini Kualitasnya

Menarik Dibaca: Poco M7 Pro, Smartphone 2 Jutaan yang Hadirkan Gorilla Glass 5! Ini Kualitasnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×