kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cek rekomendasi saham Bukit Asam (PTBA) yang punya prospek menarik ini


Jumat, 19 November 2021 / 20:06 WIB
Cek rekomendasi saham Bukit Asam (PTBA) yang punya prospek menarik ini
ILUSTRASI. Bukit Asam (PTBA) memproduksi batubara sebanyak 25,7 juta ton hingga akhir Oktober 2021.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - MUARA ENIM. Emiten pertambangan pelat merah PT Bukit Asam Tbk (PTBA) memproduksi batubara sebanyak 25,7 juta ton hingga akhir Oktober 2021. Melihat realisasi tersebut, Direktur Utama PTBA, Suryo Eko Hadianto percaya diri Bukit Asam dapat menembus target produksi batubara sebesar 30 juta ton hingga tutup tahun ini.

"Produksi batubara 25,7 juta ton per akhir Oktober, itu 10 bulan, jika dihitung rata-rata produksi tiap bulan 2,5 juta ton. Jadi pasti mencapai target," ungkap Suryo, Kamis (18/11) malam.

Untuk tahun depan, Bukit Asam memasang target produksi batubara sebanyak 37 juta ton pada tahun depan. Target ini naik 23,33% lebih besar ketimbang target tahun ini yang sebesar 30 juta ton batubara.

Baca Juga: Per Oktober 2021, produksi batubara Bukit Asam (PTBA) capai 25,7 juta ton  

Adapun laba bersih PTBA melesat hingga 176% menjadi Rp 4,77 triliun hingga kuartal ketiga 2021 dari posisi periode yang sama tahun lalu Rp 1,73 triliun. Pencapaian laba bersih ini didukung oleh pendapatan yang naik 51% secara year on year (yoy) menjadi Rp 19,38 triliun.  

Analis Samuel Sekuritas Indonesia Dessy Lapagu menyatakan, kinerja positif PTBA didukung oleh kenaikan volume penjualan sebesar 12.4% yoy, serta rata-rata harga jual batubara yang naik ke level Rp 914.000 per ton ketimbang semester 2 yang dipatok di Rp 787.000 per ton dan di kuartal pertama 2021 di Rp 670.000 per ton.

"Naiknya top line PTBA juga didukung oleh porsi ekspor yang terus meningkat, dari 31% pada kuartal pertama 2021 menjadi 43% kuartal kedua 2021 dan 49% pada kuartal ketiga 2021," kata Dessy dalam riset.

Menurut dia, upaya efisiensi turut mendongkrak margin profitabilitas PTBA. Bukit Asam membukukan margin laba kotor sebesar 42,6% pada sembilan bulan pertama tahun 2021. Kemudian margin laba usaha PTBA 32,3% dan margin laba bersih sebesar 24,6%.

Baca Juga: Bukit Asam (PTBA) optimistis bisa lanjutkan pertumbuhan kinerja

Dessy memperkirakan volume penjualan batubara masih akan tumbuh di 2022. Saat ini, batubara masih merupakan salah satu sumber energi utama PLN, dengan total serapan mencapai 105 juta ton di tahun 2020 dan diperkirakan akan terus bertambah pada 2021-2025 menjadi 112-124 juta ton.

Dengan masih kuatnya permintaan domestik dan global, Dessy memperkirakan volume penjualan PTBA akan terus naik ke depannya. Selain itu, ada potensi tambahan permintaan dari proyek-proyek PTBA lainnya seperti PLTU mulut tambang Sumsel8 sebesar 5.4 juta ton yang COD di kuartal pertama 2021 dan fasilitas gasifikasi batubara menjadi DME sebesar 6 juta ton.

"Proyeksi harga batubara untuk tahun 2022-2023 sebesar US$ 105 dan US$ 95 per ton. Kami memperkirakan harga batubara masih dalam tren menguat hingga akhir tahun ini, dan baru akan mulai melandai tahun depan seiring dengan upaya yang dilakukan China untuk meningkatkan suplai," paparnya.

Dessy mempertahankan rekomendasi buy saham PTBA dengan target harga sebesar Rp 3.500 per saham. Adapun pada perdagangan hari ini saham PTBA melesat 3,15% ke posisi Rp 2.620 per saham.

Baca Juga: Begini upaya Bukit Asam (PTBA) wujudkan net zero emission pada 2050

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×