kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Simak Prospek Kinerja Emiten Teknologi di Semester II 2023


Jumat, 21 Juli 2023 / 20:26 WIB
Simak Prospek Kinerja Emiten Teknologi di Semester II 2023
ILUSTRASI. Prospek kinerja emiten teknologi diprediksi akan lebih baik di semester II 2023. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Prospek kinerja emiten teknologi diprediksi akan lebih baik di semester II 2023.

Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani mengatakan, IDX Sektor Teknologi anjlok sebesar 7,395% selama semester I 2023. Bahkan, sektor teknologi adalah salah satu worst performers pada semester lalu. 

Menurut Arjun, hanya sektor barang baku dan energi mencatat kinerja yang lebih buruk dibandingkan sektor teknologi. 

Sentimen negatif dari emiten e-commerce, seperti BELI dan BUKA yang anjlok tahun ini, memberi tekanan ke indeks secara keseluruhan, karena bobotnya signifikan.

“Namun, kalau kita lihat ini terbalik dengan sektor teknologi luar negeri contoh Nasdaq 100,” tuturnya.

Baca Juga: Emiten Teknologi Diprediksi Masih Bisa Bertumbuh pada Semester II

Arjun mengatakan, isu perlindungan data pribadi yang dianggap masih lemah di Indonesia dinilai akan mempengaruhi kinerja emiten teknologi secara keseluruhan di semester II 2023.

Isu data pribadi menjadi sorotan setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Adie Setiadi, Senin (17/7). 

Budi dilantik menggantikan Jhonny G Plate yang dinonaktifkan akibat kasus korupsi proyek BTS dan infrastruktur BAKTI di Kominfo.

Menurut Arjun, dampak tersebut pasti negatif, salah satunya seperti yang terjadi dengan BRIS. Walaupun berada di sektor berbeda, BRIS beberapa waktu lalu mengalami isu yang sama.

“Buktinya, setelah berita keluar terkait pembocoran data nasabah, saham BRIS anjlok,” paparnya.

Oleh karena itu, Arjun melihat, emiten teknologi maupun dari sektor lain perlu menguatkan sistem siber mereka untuk mengatasi masalah kebocoran data pribadi. 

“Sebab, risiko dari serangan siber meningkat setiap tahun secara konsisten, canggih, dan kreatif,” tuturnya.

Arjun melihat, prospek emiten sektor teknologi akan lebih baik di semester II dibandingkan semester I. Sebab, ada potensi technical rebound dari penurunan yang dialami di semester I.

Selain itu, sentimen positif lainnya adalah kemungkinan pemangkasan suku bunga tahun menjelang tahun depan, inflasi yang terus melandai serta metrik makro-ekonomi yang lain yang kondusif untuk bisnis domestik, termasuk bisnis teknologi. 

“Sektor dan emiten teknologi bisa memanfaatkan ini,” tuturnya.

Baca Juga: Lebarkan Bisnis di Sektor Teknologi, Wira Global Solusi Gandeng Lamont Capital

Di sisi lain, emiten teknologi big caps, seperti GOTO, masih undervalued. Berdasarkan PBV PER, GOTO masih negatif karena earnings tercatat masih negatif berdasarkan laporan keuangan.

Namun, walaupun laba GOTO masih negatif, situasi bisnisnya saat ini sedang membaik. Sebab, kerugian GOTO turun terus, meskipun masih mencatatkan rugi. Hal tersebut bisa menjadi sinyal positif untuk saham GOTO yang menguat cukup tinggi selama semester I 2023. 

“Jadi, prospek saham teknologi secara keseluruhan, yaitu untuk Index IDX sektor teknologi, akan lebih kondusif di semester II dibandingkan semester yang lalu,” paparnya.

Arjun merekomendasikan buy untuk saham GOTO dengan technical buy dengan target harga Rp 150 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×