Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Tendi Mahadi
Adanya penambahan lebih dari 1000 gerai Alfamart akan mendukung pertumbuhan penjualan tiap toko atau disebut Same Sales Store Growth (SSSG) yang berkelanjutan. Dimana, perluasan kemungkinan akan memprioritaskan lokasi di luar Jabodetabek.
Abyan menilai bahwa Alfamart (AMRT) bersama rivalnya yaitu Indomaret telah mendominasi sektor minimarket di Indonesia dengan lebih dari 41.000 toko, memiliki merek yang kuat dan jaringan distribusi yang ekspansif.
Kedua raksasa ritel ini secara aktif mengupayakan perluasan toko dan pertumbuhan penjualan yang positif, dengan menerapkan strategi seperti pemotongan harga dan promosi untuk memenangkan loyalitas pelanggan.
Terkhusus Alfamart, perusahaan ritel ini aktif membangun loyalitas pelanggan dengan memperluas program keanggotaannya. Dengan Alfagift yakni aplikasi digital mereka, maka semakin meningkatkan kenyamanan dan menarik anggota baru. Inisiatif digital ini memposisikan AMRT untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan.
AMRT juga telah memanfaatkan beragam format ritel, dengan proses pembelian terpusat. Untuk memenuhi demografi yang lebih berbeda dan tersegmentasi, AMRT meluncurkan jenis toko lain yaitu Alfamart, Alfamidi, Lawson, Dan+Dan, dan toko baru terbaru adalah Alfa X.
Dengan berbagai faktor tersebut, Abyan mempertahankan rekomendasi Beli untuk AMRT dengan target harga Rp 3.200 per saham. Rekomendasi AMRT didasarkan pada perluasan gerai yang berkesinambungan, pemulihan kondisi perekonomian, diversifikasi tokonya dengan inovasi baru, serta ekspansi margin. Risiko penurunannya adalah pertumbuhan SSSG yang lebih lambat dari perkiraan, dan lebih rendahnya konsumsi domestik.
Sementara itu, Ashalia merekomendasikan beli untuk AMRT dengan target harga sebesar Rp 3.250 per saham. Sedangkan, Andhika menyarankan beli AMRT dengan target harga sebesar Rp 3.200 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News