kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kinerja Tertekan pada Tahun Lalu, Begini Rekomendasi Saham ROTI dari Analis


Kamis, 14 Maret 2024 / 19:49 WIB
Kinerja Tertekan pada Tahun Lalu, Begini Rekomendasi Saham ROTI dari Analis
ILUSTRASI. Roti tawar dengan merek dagang Sari Roti produksi dari PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) dipajang di etalase sebuah toko serba ada di Bekasi, Jawa Barat. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/25/11/2020


Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen roti merek Sari Roti, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) mencatatkan penurunan pendapatan dan laba bersih di sepanjang tahun buku 2023. Penurunan ini terjadi akibat lemahnya permintaan dan beralihnya konsumen ke produk yang lebih terjangkau.

Melansir laporan keuangan, ROTI mencatatkan penurunan laba bersih sebanyak 22,88% secara tahunan atau year on year (YoY), dari semula Rp 432,22 miliar di tahun 2022, menjadi Rp 333,29 miliar pada tahun 2023. 

Penurunan laba bersih tersebut sejalan dengan penurunan pendapatan 3,67% YoY menjadi Rp 3,82 triliun. Sedangkan pada tahun sebelumnya, pendapatan ROTI masih mencapai Rp 3,93 triliun. 

Pendapatan ROTI selama tahun 2023 terdiri atas pendapatan roti tawar sebesar Rp 2,64 triliun, roti manis Rp 1,54 triliun, kue Rp 338,30 miliar, dan lain-lain Rp 37,11 miliar. Pendapatan tersebut dikurangi oleh retur penjualan dan rabat masing-masing sebesar Rp 728,96 miliar dan Rp 16,48 miliar. 

Baca Juga: Terus Kembangkan Komponen Kendaraan Listrik, Begini Rekomendasi Saham AUTO

Analis Ciptadana Sekuritas Asia, Putu Chantika Putri dalam riset 5 Maret 2023 menilai, lemahnya angka pendapatan ini disebabkan oleh tren pertumbuhan penjualan yang lemah, di tengah lesunya daya beli pasar.

Selain itu juga peningkatan biaya operational expenditure (opex) terhadap penjualan pada kuartal IV-2023 sebesar 43,7%.

"Opex meningkat 17% YoY disebabkan oleh kenaikan biaya persediaan kadaluwarsa, yang mencapai 8,3% dari total penjualan. Angka ini lebih tinggi 6,7% dibandingkan pada kuartal IV-2022," kata Putu, Selasa (5/3).

Putu dalam risetnya juga menjelaskan bahwa penurunan kinerja sepanjang tahun 2023 terjadi karena konsumen beralih ke produk yang lebih terjangkau, terutama di tengah tingginya inflasi pangan.

Melihat melemahnya permintaan, ROTI meluncurkan produk dengan harga yang terjangkau, yaitu Sari Roti Sandwich Zuper. Selain itu, ROTI juga telah melihat daya tarik positif terhadap produk-produk kelas bawah dari portofolionya yang sebagian besar diluncurkan selama pandemi.

Adapun ROTI juga mendirikan Sari Roti Food Solutions, yaitu saluran baru yang bertujuan untuk memasok produk roti (misalnya roti burger, roti gulung polos) kepada usaha kecil dan menengah dan mendiversifikasi produknya dengan memperkenalkan Sari Choco Milk dan Sari Choco Spread, yang saat ini tersedia di beberapa negara tertentu.

Saat ini telah memasuki bulan Ramadan, Putu melihat kinerja ROTI selama periode Ramadan selalu mencatat pencapaian pendapatan terendah sebesar 22%-23% sepanjang tahun penuh. 

 

Baca Juga: Harga Nikel Masih Turun, Begini Prospek Kinerja dan Rekomendasi Saham Emitennya

"Kami memperkirakan ROTI akan mencatat pertumbuhan pendapatan yang lemah di kuartal I-2024, ditambah meningkatnya persaingan," tuturnya.

Pada perdagangan Rabu (13/3), saham ROTI ditutup menguat sebanyak 0,42% ke level harga Rp 1.195 per saham. 

Secara teknikal Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana merekomendasikan trading buy pada saham ROTI dengan support 1.180 dan resistance 1.210 dengan target harga Rp 1.230 - Rp 1.250 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×