kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Cari aman dengan produk reksadana terproteksi


Selasa, 18 Agustus 2015 / 08:21 WIB
Cari aman dengan produk reksadana terproteksi


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Saat pasar saham terpuruk seperti saat ini, investor akan memilih menempatkan investasi di instrumen yang tidak terlalu berisiko. Melihat peluang di sini, manajer investasi pun beramai-ramai merilis reksadana terproteksi. Reksadana jenis ini diyakini lebih menarik ketimbang produk reksadana berbasis saham.

Kabar terbaru, Mandiri Manajemen Investasi (MMI) berniat meluncurkan Reksadana Terproteksi Mandiri Seri 26 pada pekan ini. Head of Corsec & Business Support MMI Mauldy R. Makmur bilang, para investor ritel butuh produk reksadana terproteksi. “Karena reksadana ini memberikan proteksi atas nilai investasi awal dan memberikan imbal hasil menarik,” ujar dia ke KONTAN, Jumat (14/8).

Dengan imbal hasil yang relatif stabil, reksadana terproteksi jadi pilihan investor yang tengah waswas lantaran return sebagian besar reksadana berbasis saham minus sepanjang tahun ini.

Reksadana Terproteksi Mandiri Seri 26 menawarkan kupon bersih 11% yang dibagikan setiap tiga bulan. Investor dapat mengoleksi produk bertenor tiga tahun ini dengan minimal pembelian Rp 10 juta. Bank kustodian produk ini adalah Bank DBS Indonesia.

Investor tak bisa membeli produk ini setiap saat. Berbeda dengan reksadana konvensional, reksadana terproteksi hanya ditawarkan dalam jangka waktu tertentu. Jika masa penawaran usai, investor tak bisa membelinya lagi. Namun, MMI belum dapat mengungkapkan masa penawaran Reksadana Terproteksi Mandiri Seri 26 ini.

MMI meracik produk ini dengan aset dasar obligasi korporasi berperingkat layak investasi. Sebab, lanjut Mauldy, jenis instrumen ini dapat memberikan imbal hasil secara berkala. Apalagi imbal hasil obligasi korporasi umumnya lebih tinggi ketimbang surat utang negara (SUN).

Batavia Prosperindo Aset Manajemen (Batavia Prosperindo-AM) tak mau ketinggalan. MI ini bersiap menelurkan reksadana terproteksi Batavia Proteksi Cemerlang 22 dengan bank kustodian Bank Danamon Indonesia.

Tapi Batavia masih malu-malu mengungkap rencana tersebut. “Informasinya belum bisa dibagikan. Mungkin sekitar dua hingga tiga minggu lagi,” ujar Associate Director Batavia Prosperindo-AM Karma P. Siregar.

Yang jelas, produk ini akan beraset dasar obligasi korporasi dengan tenor sekitar tiga tahun. Sebelumnya, Karma bilang, di sisa tahun ini, Batavia beberniat merilis tiga hingga empat produk reksadana terproteksi lagi.

Analis Infovesta Utama Vilia Wati menjelaskan, hingga kini reksadana terproteksi dan reksadana saham merupakan dua jenis produk yang paling sering diterbitkan MI. Umumnya, MI menerbitkan reksadana terproteksi guna menggantikan produk sejenis yang sudah atau mendekati jatuh tempo.

Produk reksadana terproteksi cocok untuk investor moderat. “MI juga menyasar investor yang menginginkan investasi yang lebih stabil pada saat bursa saham kurang kondusif,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×