kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.620.000   14.000   0,87%
  • USD/IDR 16.305   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.109   35,72   0,50%
  • KOMPAS100 1.044   5,37   0,52%
  • LQ45 824   5,99   0,73%
  • ISSI 212   -0,11   -0,05%
  • IDX30 427   5,07   1,20%
  • IDXHIDIV20 512   6,64   1,31%
  • IDX80 119   0,49   0,41%
  • IDXV30 122   1,03   0,85%
  • IDXQ30 140   1,68   1,21%

Cadangan naik, minyak kembali melemah


Rabu, 21 Oktober 2015 / 18:19 WIB
Cadangan naik, minyak kembali melemah


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Harga minyak kembali melemah menjelang rilis data cadangan minyak Amerika Serikat (AS). Secara fundamental minyak sulit melambung lantaran tertekan oleh melimpahnya pasokan.

Mengutip Bloomberg, Rabu (21/10) pukul 16.00 WIB, harga minyak kontrak pengiriman Desember 2015 di New York Merchantile Exchange turun 1,5% dibanding sehari sebelumnya ke level US$ 45,59 per barel . Selama sepekan minyak menukik 3,3%.

Faisyal, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures menuturkan, penurunan harga minyak lantaran terpengaruh oleh laporan American Petrolium Institute (API) mengenai cadangan minyak AS yang naik naik 7,1 juta barel pada pekan lalu.

Sementara laporan resmi Energy Information Administration (EIA) akan dirilis Rabu malam. Cadangan minyak AS versi EIA diperkirakan naik 3,5 juta barel atau lebih rendah dari kenaikan pekan sebelumnya sebesar 7,6 juta barel. "Dengan adanya laporan dari API maupun EIA menandakan suplai kembali membengkak sehingga dalam jangka pendek bisa menyeret harga," ujarnya.

Dalam jangka panjang, kondisi harga minyak tak akan banyak berubah. Data ekonomi dari AS sebagai konsumer terbesar maupun China yang menempati urutan kedua tidak mendukung kenaikan permintaan minyak.

Terakhir, data dari AS beragam, yakni building permits turun menjadi 1,1 juta dari sebelumnya 1,16 juta meski housing starts naik menjadi 1,21 juta dari sebelumnya 1,13 juta. Sedangkan China mencatat pertumbuhan ekonomi kuartal III-2015 sebesar 6,9% atau lebih rendah dari kuartal sebelumnya 7%.

Di saat permintaan melemah, para produsen tetap mempertahankan output mereka. Negara pengekspor minyak yang tergabung dalam OPEC hingga saat ini masih enggan memangkas produksi karena ingin mempertahankan pangsa pasar. Hal ini lah yang menjadi penghalang utama kenaikan harga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×