kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45917,87   8,56   0.94%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lonjakan cadangan minyak kembali menekan harga


Jumat, 16 Oktober 2015 / 18:32 WIB
Lonjakan cadangan minyak kembali menekan harga


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Harga minyak kembali tertekan setelah sempat berada di atas US$ 50 per barel. Ancaman kelebihan pasokan kembali menghadang pergerakan harga minyak.

Mengutip Bloomberg, Jumat (16/10) pukul 16.00 WIB, harga minyak kontrak pengiriman Desember 2015 di bursa New York Merchantile Exchange naik 1,3% dari sehari sebelumnya ke level US$ 47,52 per barel. Sedangkan dalam sepekan terakhir harga minyak turun 5,2%.

Harga minyak bergerak naik setelah Rusia menyatakan siap untuk mendiskusikan penurunan produksi saat bertemu dengan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) pekan depan. Menteri Energi Rusia, Alexander Novak pada Kamis lalu mengatakan, Rusia tidak akan mengesampingkan kemungkian membahas pengurangan produksi OPEC dan negara non-OPEC.

Namun, tekanan harga minyak masih berlanjut. Energi Information Administration (EIA) melaporkan cadangan minyak AS pekan lalu meningkat 7,56 juta barel menjadi 468,6 juta barel. Kenaikan ini melebihi proyeksi dari survey Bloomberg sebesar 2,58 juta barel. Padahal produksi secara harian sebenarnya turun 76.000 barel per hari.

Faisyal, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures menuturkan kenaikan pasokan minyak yang cukup tinggi menjadi beban dalam pergerakan harga minyak. Hal ini mengindikasikan ada penurunan permintaan. Padahal AS sebenarnya terus mengurangi produksi. Beberapa produsen minyak menutup rig pengeboran lantaran tingginya biaya.

Meski demikian, negara penghasil minyak yang tergabung dalam OPEC masih enggan membatasi produksinya. "Saat ini OPEC lebih mementingkan market share. Biaya pengeboran minyak OPEC juga lebih murah sehingga dengan harga saat ini mereka masih mendapatkan untung," ujar Faisyal.

OPEC meyakini jika pertumbuhan ekonomi global tahun 2016 akan lebih baik dari tahun ini sehingga memicu kenaikan permintaan minyak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×