Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SINGAPURA. Harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan mendekati level terendah dalam sepekan terakhir pada transaksi pagi ini (28/1).
Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 13.13 waktu Sydney, harga kontrak minyak WTI untuk pengantaran Maret berada di posisi US$ 95,78 per barel atau naik 6 sen di New York Mercantile Exchange. Kemarin, kontrak minyak yang sama turun 1% menjadi US$ 95,72 sebarel, yang merupakan level terendah sejak 21 Januari lalu.
Harga minyak kembali turun seiring adanya prediksi pelaku pasar mengenai kenaikan cadangan minyak di AS. Seperti yang diketahui, AS merupakan negara konsumen minyak terbesar dunia. Hasil survei Bloomberg menunjukkan, cadangan minyak AS pada pekan lalu akan naik sebanyak 2 juta barel. Data cadangan minyak ini akan dirilis oleh Energy Information Administration besok.
"Kita memiliki sejumlah isu untuk menggerakkan pasar pada pekan ini, termasuk di antaranya data cadangan minyak AS. Pasar energi sudah naik cukup tinggi dan adanya sedikit koreksi sehat merupakan hal yang normal," urai Michael McCharty, chief strategist CMC Markets di Sydney.
Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Maret naik 29 sen atau 0,3% menjadi US$ 106,98 per barel di ICE Futures Europe exchange.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News