kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

BWPT akan bangun 4 pabrik kelapa sawit


Kamis, 27 November 2014 / 19:38 WIB
BWPT akan bangun 4 pabrik kelapa sawit
ILUSTRASI. Manfaat buah nangka untuk kesehatan tubuh.


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. PT BW Plantation Tbk (BWPT) resmi akan mengakusisi 100% saham Green Eagle usai disetujuinya aksi Penawaran Umum Terbatas (PUT) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau right issue. Dus, emiten perkebunan ini berencana untuk melanjutkan ekspansinya.

Rencananya, BWPT akan membangun 4 pabrik kelapa sawit di tahun depan. Pabrik itu akan berlokasi di Papua, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah yang masing-masing memiliki kapasitas produksi 45 ton per jam. Lalu pabrik di Kalimantan Timur akan akan berkapasitas 30 ton per jam. Secara keseluruhan, 4 pabrik tersebut akan berkapasitas 165 ton per jam.

Pabrik itu akan mulai dibangun di tahun depan. Adapun, proses pembangunannya akan memakan waktu 12 sampai 18 bulan.

Saat ini, BWPT memiliki 4 pabrik dengan kapasitas 210 ton per jam. Lalu Green Eagle punya 3 pabrik dengan kapasitas 175 ton per jam. Dengan penggabungan dan penambahan pabrik baru itu, maka kapasitas BWPT akan menjadi 550 ton per jam di tahun 2016.

"Dengan akuisisi ini, kapasitas BWPT mencukupi untuk downstream karena di atas 350.000 ton per tahun. Tapi downstream bukan dalam waktu dekat," ungkap Direktur Keuangan BWPT Kelik Irwantono, Kamis, (27/11).

Tahun depan, BWPT menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 1,3 triliun. Rinciannya, investasi pembangunan 4 pabrik adalah Rp 400 miliar sampai Rp 500 miliar. Sisanya, BWPT akan menggunakan untuk penanaman lahan. Setiap tahunnya, BWPT menargetkan penanaman 10.000 hektar.

Nantinya, produksi BWPT akan tumbuh subur dengan akuisisi ini. Sampai September, BWPT memproduksi 487.774 ton Tandan Buah Segar (TBS) dan 111.827 Crude Palm Oil (CPO). Lalu Green Eagle memproduksi 524.534 ton TBS dan 127.165 ton CPO.

Jumlah lahan BWPT pun akan melebar. Saat ini, BWPT memiliki lahan seluas 94.000 hektar dengan jumlah lahan tertanam 70.000 hektar. Sedangkan, Green Eagle punya lahan 419.000 hektar dengan lahan tertanam 142.000 hektar. Di situ, usia rata-rata tanamannya adalah 7,8 tahun.

Sekedar informasi, BWPT melakukan right issue 27,02 miliar saham atau 85,71% modal ditempatkan dan disetor penuhnya. Aksi ini dieksekusi di harga Rp 400 per saham.

BWPT akan meraih dana segar Rp 10,8 triliun dari aksi right issue ini. Sebesar Rp 10,53 triliun akan digunakan untuk mengakusisi Grup Green Eagle. Di situ, BWPT termasuk mengambil utang Green Eagle senilai Rp 1,9 triliun. GM Investment PT Rajawali Capital International Adam Jayaputra menjelaskan, shareholder loan tersebut merupakan peralihan dari utang Green Eagle kepada Rajawali Corpora menjadi ke BWPT.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), pemegang saham BWPT yang datang mencapai kuorum 75,8%. Kelik mengaku, sebesar 97% menyetujui agenda yang dipaparkan. Dengan aksi ini, BWPT akan mengubah namanya menjadi PT Eagle High Plantation Tbk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×