Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT BW Plantation Tbk (BWPT) tuntas dilaksanakan. Sehingga, masuknya Grup Rajawali hanya tinggal menunggu waktu seiring dituntaskannya proses rights issue BWPT.
Setelah transaksi selesai, BWPT akan berganti nama. "Kami akan berganti nama jadi PT Eagle High Plantation Tbk," imbuh Direktur merangkap Sekertaris Perusahaan BWPT, Kelik Irwantono, Kamis (27/11).
Rajawali milik pengusaha Peter Sondakh ini menambah porsi di BWPT lewat rights issue. BWPT berniat merilis 27,02 miliar saham baru atau 85,71% modal ditempatkan dan disetor penuh. Setiap pemegang satu saham lama berhak membeli enam saham baru. Harga penawarannya Rp 400 per saham. Dari sini, BWPT akan meraih dana sebesar Rp 10,81 triliun.
Pada Agustus 2014, Grup Rajawali melalui PT Rajawali Corpora menguasai kepemilikan BWPT sebesar 21,55% saham. Direktur Keuangan BWPT Kelik Irwantono mengatakan, Rajawali bisa mengambil lebih kalau pemegang saham lama tidak mengambil haknya. Sebab, dalam rights issue ini, PT Rajawali Capital International menjadi pembeli siaga dengan alokasi dana maksimal Rp 4,43 triliun. Dus, Rajawali berpotensi menguasai minimal 51% saham BWPT.
BWPT akan memakai mayoritas hasil rights issue tersebut, yakni Rp 10,53 triliun atau 97,41%, untuk mengakuisisi Green Eagle, termasuk membayar utang perusahaan ini senilai Rp 1,9 triliun. Green Eagle adalah anak usaha Rajawali.
"Dengan adanya sinergi dari dua perusahaan pasca transaksi ini, maka kinerja kami akan terus meningkat, minimal memiliki produksi 350.000 ton tahun depan," pungkas Kelik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News