kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Buyback saham emiten, efektif menahan kejatuhan IHSG?


Rabu, 30 September 2020 / 21:43 WIB
Buyback saham emiten, efektif menahan kejatuhan IHSG?
ILUSTRASI. Realisasi buyback sempat menahan kejatuhan IHSG pada awal-awal periode.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Untuk diketahui, sejumlah emiten juga berencana untuk melakukan buyback saham, sebut saja PT Barito Pacific Tbk (BRPT) yang akan melakukan pembelian kembali (buyback) saham dengan menyiapkan dana Rp 1 triliun untuk aksi korporasi ini. Adapula PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) juga tercatat sedang melakukan buyback dengan anggaran Rp 500 miliar.

William menilai, keputusan emiten tersebut dalam melakukan buyback saat ini cukup berisiko. Memang, harga saham mungkin akan tertahan dan tidak akan turun lagi. Tetapi, potensi  untuk naik kembali juga cukup sulit.

William menilai, sejatinya buyback merupakan aksi menadah saham supaya penurunan saham tersebut mampu  tertahan. Namun, jika pada dasarnya tidak ada sentimen positif di pasar saham, maka buyback ini bisa berujung sia-sia karena harga saham berpotensi jatuh kembali nantinya. “Sebaiknya dilakukan jika kondisi ekonomi benar-benar sudah akan membaik, karena saat ini melakukan buyback terlalu berisiko,” imbuh dia.

Senada, Aria menilai buyback emiten pada saat ini lebih berdampak pada efek psikologis pasar. Sebab, sentimen akan adanya resesi dan pemulihan dari pandemi Covid-19 masih akan menjadi topik dan sentimen utama sampai akhir tahun ini.

Baca Juga: Barito Pacific (BRPT) buyback saham, berapa harga wajar sahamnya?

Kedua analis sepakat, rencana buyback yang dilakukan oleh emiten seperti BRPT dan SCMA  tidak akan berdampak signfikan dalam menjaga penurunan IHSG. Toh, bobotnya tidak terlalu besar terhadap IHSG. Kalau berdampak, hanya akan berdampak pada harga sahamnya, tapi tidak terlalu berdampak ke IHSG.

Secara teknikal, William menyebut hanya SCMA yang layak direkomendasikan saat ini. Sementara saham BRPT masih dalam fase downtrend dengan tekanan jual yang lebih tinggi. Adapun support SCMA ada  pada level Rp 1.120 per saham, dan William merekomendasikan buy dengan target harga pada Rp 1.245–Rp 1.280 per saham.

Baca Juga: ORI018 Masih Menarik Jika Imbal Hasil Masih di Kisaran 6%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×