kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Buy Back Grup Bakrie Tak Dongkrak Harga Saham


Rabu, 22 Oktober 2008 / 07:32 WIB
Buy Back Grup Bakrie Tak Dongkrak Harga Saham


Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Harga saham tiga emiten anak usaha Grup Bakrie di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI), yakni PT Bakrieland Development Tbk (ELTY), PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP), dan PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL), masih terus berguguran. Sentimen negatif dari banyaknya investor yang dipaksa menjual (forced sell) ketiga saham itu menjadi pemicunya.

Program pembelian kembali atau buy back saham yang mereka canangkan, juga tak menolong menaikkan harga saham. Sebagai catatan, Bakrie Sumatera telah menunjuk Bahana Securities sebagai broker pelaksana buy back. Perusahaan perkebunan ini berencana membeli kembali maksimal 20% saham dengan anggaran dana Rp 150 miliar. Sedangkan Bakrieland menggamit Madani Securities buat membantu hajatan tersebut. Perusahaan properti ini akan membeli kembali maksimal 20% saham dengan anggaran dana Rp 510 miliar.

Terakhir, Bakrie Telecom mengalokasikan dana Rp 600 miliar untuk membeli kembali 7,5% sahamnya. Mandiri Sekuritas akan membantu aksi korporasi ini. Jadi, total dana yang disiapkan ketiga anak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) ini buat mendongkrak harga saham sebesar Rp 1,26 triliun.

Toh, ini belum memberikan dampak signifikan. Meskipun telah memulai buy back sejak kemarin, harga saham UNSP masih melorot 4% dibandingkan sehari sebelumnya menjadi Rp 360 per saham. Jika dihitung sejak suspend dicabut Jumat pekan lalu, harga sahamnya sudah terpangkas 21,74%. Sedangkan harga saham ELTY yang belum jelas kapan memulai program buy back, kemarin jatuh 7% jadi Rp 113 per saham. Berarti, dalam tiga hari perdagangan harganya sudah tergerus 24,67%.

Tergantung BUMI

Bahkan, program buy back tidak bisa menolong kejatuhan harga saham BTEL hingga terkena auto rejection. Harga saham operator telekomunikasi ini sudah anjlok 26,49% sejak Jumat pekan lalu. Padahal, berdasarkan data Bloomberg kemarin, Mandiri Sekuritas menjadi broker beli terbanyak dengan nilai beli bersih Rp 16 miliar. Saham BTEL paling banyak diperdagangkan di lantai bursa kemarin. "Buy back sudah dilakukan," kata Corporate Communications BTEL Aurelius Noorman Iljas.

Gina Novrina Nasution, analis Reliance Securities, mengatakan program buy back tidak mampu menepis berbagai sentimen negatif yang masih melanda Grup Bakrie. Terutama, menyangkut kepastian penjualan saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) oleh BNBR. "Belum ada kabar yang jelas. Jadi, pasar masih menunggu," imbuhnya.

Sejauh ini, kata Direktur Utama BEI Erry Firmansyah, BEI masih mengkaji kemungkinan membuka suspend saham BNBR, BUMI, dan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) dalam pekan ini. Sebelum melakukan itu, otoritas bursa berencana memanggil kembali manajemen Grup Bakrie.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×