kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bursa Wall Street rontok tertekan wabah virus corona yang meluas


Sabtu, 25 Januari 2020 / 05:57 WIB
Bursa Wall Street rontok tertekan wabah virus corona yang meluas
ILUSTRASI. Jumat (23/1), bursa Wall Street jatuh akibat aksi jual investor yang kekhawatiran penyebaran wabah virus corona yang makin meluas.


Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Bursa Wall Street jatuh akibat aksi jual investor yang meluas pada Jumat (24/1). Investor cabut dari pasar saham di tengah kekhawatiran penyebaran wabah virus corona yang makin meluas.

Tiga indeks utama bursa Amerika Serikat (AS) turun tajam, dengan indeks S&P 500 mengalami penurunan persentase satu hari terbesar dalam lebih dari tiga bulan. Ini setelah Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS  mengonfirmasi kasus kedua virus corona di Chicago, AS.

Baca Juga: China perluas karantina raksasa ke 13 kota dengan 41 juta penduduk

Indeks S&P 500 dan Dow Jones mengakhiri minggu terburuk sejak Agustus 2019 dan indeks Nasdaq mengakhiri kenaikan enam minggu berturut-turut.

Jumat (24/1), indeks Dow Jones Industrial Average turun 170,36 poin atau 0,58% menjadi 28.989,73, indeks S&P 500 jatuh 30,09 poin atau 0,90% menjadi 3.295,45 dan indeks Nasdaq Composite turun 87,57 poin atau 0,93% ke level 9.314,91.

Reuters melaporkan, pelaku pasar mengawasi dengan cermat perkembangan seputar virus corona, yang oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dianggap sebagai "keadaan darurat di China," yang kini telah menewaskan 26 orang dan menginfeksi lebih dari 800 orang pada malam liburan Tahun Baru Imlek.

"Pasar membenci ketidakpastian dan virus sudah cukup untuk menyuntikkan ketidakpastian di pasar," kata David Carter, kepala investasi Lenox Wealth Advisors di New York.

Tetapi menurut beberapa analis, para investor hanya mencari alasan saja untuk mengambil keuntungan dari pasar saham.

"Virus ini sebenarnya lebih merupakan alasan untuk mengambil keuntungan saat ini," kata Sam Stovall, kepala strategi investasi CFRA Research di New York.

Baca Juga: Emas spot turun 0,25%, WHO meredam kekhawatiran global akan virus corona

Paul Nolte, manajer portofolio di Kingsview Asset Management di Chicago, setuju. "Pasar sedang mahal dan sedang mencari alasan untuk turun, dan (virus) adalah alasan untuk melakukan itu,".

Padahal beberapa emiten melaporkan kinerja keuangan 2019 yang memuaskan.

Saham Intel Corp melonjak 8,1% setelah melaporkan lompatan pendapatan pusat data dan komputasi awan di 2019 dan memperkirakan pendapatan 2020 yang lebih baik dari perkiraan.

Baca Juga: WHO: Kasus virus corona kemungkinan bakal terus bertambah

Perusahaan kredit konsumen American Express Co yang diuntungkan dari lingkungan penjualan ritel AS yang kuat, membukukan kenaikan pendapatan tahunan 9% yang lebih baik dari perkiraan. Harga sahamnya pun naik 2,8%.

Musim pelaporan kuartal keempat IV 2019 berjalan dengan baik, dengan 74 perusahaan di S&P 500 melaporkan 68,2% di antaranya telah mengalahkan perkiraan Wall Street, menurut data Refinitiv.

Analis memperkirakan pendapatan emiten mengalami kontraksi sebesar 0,5%, secara agregat, pada kuartal Oktober hingga Desember 2019.

Minggu depan, pasar akan mencermati laporan kinerja kuartal IV 2019 sejumlah emiten besar terutama dari Apple Inc, McDonald's Corp, Starbucks Corp, Tesla Inc, Amazon.com Inc, Boeing Co, Facebook Inc dan Caterpillar Inc.

Baca Juga: Di tengah wabah corona, bank sentral China permudah aturan transfer dana

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×