Reporter: Kenia Intan, Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Analis Trimegah Sekuritas Rovandi memperkirakan, IHSG berpotensi terkoreksi pekan ini karena kegagalan IHSG melewati level resistance di 6.300. Dia memprediksi, IHSG akan bergerak datar dan cenderung ada potensi untuk turun di level 6.200 hingga 6.500 selama sepekan.
Salah satu sentimen yang menentukan pergerakan pekan depan adalah pengumuman Bank Indonesia terkait pemotongan suku bunga. Rovandi memperkirakan BI akan menurunkan suku bunga menjadi 4,75%.
Jika sesuai ekspektasi itu, saham sektor perbankan akan meningkat sehingga menjadi pertanda IHSG bergerak membaik. "Jika tidak sesuai ekspektasi, maka market akan turun menjadi lebih dalam," kata Rovandi.
Baca Juga: Simak prospek saham perbankan untuk tahun 2020
Sektor yang mungkin menjadi penopang pekan ini adalah adalah pertambangan. Rovandi juga mengatakan saham-saham crude palm oil (CPO) berpotensi rebound setelah terkoreksi cukup dalam.
Hans Kwee, Direktur Anugerah Mega Investama mengatakan, setelah negosiasi dagang AS-China, pasar menanti kelanjutan negosiasi AS dan Uni Eropa. Negosiasi kedua wilayah diharapkan menjadi langkah baik dalam memecahkan masalah-masalah seperti pajak digital Prancis dan subsidi industri penerbangan. Hal lain yang juga menjadi sentimen optimisme pasar.
Baca Juga: Saham emiten CPO berpotensi bullish, berikut perusahaan yang layak dikoleksi
Hans memperkirakan IHSG berpeluang konsolidasi melemah pekan ini dengan support di level 6.255 sampai 6.218 dan resistance di level 6.300 sampai 6.348. "Pelaku pasar direkomendasikan sell on strength ketika pasar menguat," kata Hans.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News