CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Kredit diprediksi tumbuh 11%, berikut prospek saham perbankan di tahun ini


Senin, 20 Januari 2020 / 07:55 WIB
Kredit diprediksi tumbuh 11%, berikut prospek saham perbankan di tahun ini
ILUSTRASI. Nasabah menggunakan fasilitas mesin ATM untuk transaksi perbankan di Jakarta, Selasa (16/5). Penyaluran kredit di tahun 2020 diprediksi lebih tinggi. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/16/05/2017


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan pertumbuhan penyaluran kredit perbankan bisa mencapai 11% pada tahun ini. Dalam catatan Kontan, laju penyaluran kredit perbankan tahun 2019 hanya tumbuh 6,08%.

Pertumbuhan kredit pada 2019 menyusut hampir separuh dari angka pertumbuhan tahun sebelumnya. Pada tahun 2018, penyaluran kredit industri perbankan masih tumbuh sebesar 11,7%.

Baca Juga: Selamat tinggal tren marjin bunga tinggi 

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana menilai OJK optimistis dalam membidik target pertumbuhan hingga 11%. Ia memprediksi perbankan dengan modal yang kuat bisa mencapai target pertumbuhan kredit tersebut, bahkan beberapa bank kategori Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) IV bisa melebihi pertumbuhan kredit sebesar 11%, misalnya saja PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).

Pada tahun lalu, BBRI juga disebut masih tumbuh di atas industri, sebelumnya BBRI membidik pertumbuhan penyaluran kredit tumbuh 10% hingga 11% pada 2019.

Menurut Wawan,  perbankan yang tidak termasuk dalam BUKU IV  cukup berat untuk mencapai target pertumbuhan kredit tersebut. “Bank BUKU III mungkin masih bisa. Untuk Bank BUKU I dan II berat untuk mencapai target tersebut, sampai Oktober Non Performing Loan (NPL) pada naik semua,” katanya, Jumat (17/1).

Meski begitu, ia mengatakan prospek perbankan pada tahun ini bakal diwarnai beberapa sentimen positif, seperti adanya potensi pemangkasan suku bunga dan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik.

Baca Juga: IHSG diproyeksikan masih melanjutkan penguatan Senin (20/1)

Hal senada juga disampaikan oleh Binaartha Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta. Nafan menuturkan, Bank Indonesia (BI) masih memiliki ruang untuk menurunkan suku bunga acuan BI 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 25 hingga 50 basis poin (bps) pada tahun 2020.

Dengan begitu, sambungnya, ada harapan tingkat likuiditas perbankan bisa semakin meningkat. Pasalnya sampai saat ini ketatnya likuiditas masih menjadi tantangan bagi perbankan. “Sehingga ini bisa menjadi stimulus untuk pertumbuhan kredit,” katanya.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×