kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.905.000   17.000   0,90%
  • USD/IDR 16.296   -70,00   -0,43%
  • IDX 7.065   -110,75   -1,54%
  • KOMPAS100 1.025   -19,53   -1,87%
  • LQ45 796   -18,81   -2,31%
  • ISSI 225   -1,20   -0,53%
  • IDX30 416   -10,01   -2,35%
  • IDXHIDIV20 494   -14,82   -2,91%
  • IDX80 115   -2,20   -1,87%
  • IDXV30 119   -2,04   -1,69%
  • IDXQ30 136   -3,44   -2,46%

Bursa China dan Hong Kong Tergelincir Jumat (30/5), Tertekan Saham Industri Teknologi


Jumat, 30 Mei 2025 / 16:42 WIB
Bursa China dan Hong Kong Tergelincir Jumat (30/5), Tertekan Saham Industri Teknologi
ILUSTRASI. A man takes photos of a screen displaying the closing Hang Seng Index at Central district, in Hong Kong, China, April 7, 2025. REUTERS/Tyrone Siu 


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Bursa saham China dan Hong Kong ditutup melemah pada Jumat (30/5) akibat sentimen negatif dari kembalinya tarif impor era Presiden Donald Trump, yang berdampak langsung pada saham sektor teknologi, terutama pemasok Apple.

Kekhawatiran berlanjutnya perang harga di sektor otomotif juga menambah tekanan di pasar.

Baca Juga: Bursa Asia Melemah Jumat (30/5) Pagi, Investor Menimbang Ketidakpastian Tarif Dagang

Indeks CSI 300, yang berisi saham unggulan di bursa Shanghai dan Shenzhen, ditutup turun 0,5%, mencatat pelemahan mingguan kedua secara berturut-turut. Indeks Shanghai Composite juga terkoreksi 0,5% ke level 3.347,49.

Di Hong Kong, Indeks Hang Seng China Enterprises turun 1,5%, sementara Indeks Hang Seng  melemah 1,2%, mengakhiri tren kenaikan selama enam pekan terakhir.

"Sentimen investor semakin tertekan, ditambah volume transaksi yang lebih rendah dan data makro yang lesu," tulis Laura Wang, Chief China Equity Strategist di Morgan Stanley, dalam catatan risetnya hari ini.

Ia menambahkan, belum ada sinyal akan adanya stimulus besar dalam waktu dekat, meski saat ini masih berlangsung gencatan senjata tarif sementara antara AS dan China.

Tekanan Tarif dan Saham Teknologi Terpuruk

Sentimen negatif meningkat setelah pengadilan banding federal AS pada Kamis (29/5) mengembalikan pemberlakuan tarif impor terluas dari Presiden Trump.

Baca Juga: Arah Bursa Asia Jumat (30/5) Ditopang Sentimen Data Ekonomi AS dan Harga Komoditas

Ini terjadi hanya sehari setelah pengadilan perdagangan AS menyatakan kebijakan tersebut melampaui kewenangan presiden dan memerintahkan pembatalan.

Kondisi ini memukul saham sektor teknologi, terutama perusahaan pemasok Apple. Indeks tematik CSI Consumer Electronics ambles 2%, sementara: Foxconn turun 3,9%, BYD Electronics merosot 6%, dan Lens Technology melemah 3,4%.

Saham Otomotif Masih Tertekan

Saham produsen mobil China juga melanjutkan tren pelemahan karena kekhawatiran atas perang harga yang berkepanjangan di pasar domestik. Saham: Xpeng, BYD, dan Nio terkoreksi antara 3,3% hingga 5%.

Di tengah pelemahan mayoritas sektor, saham perbankan mampu menahan kejatuhan lebih dalam.

Baca Juga: Donald Trump Akhirnya Buka Suara Soal Keputusan Elon Musk Cabut dari DOGE

Indeks CSI Banks naik 0,6%, didorong kabar bahwa Gubernur Bank Sentral China (PBOC), Pan Gongsheng, akan hadir dalam pembukaan Forum Keuangan Lujiazui di Shanghai bulan depan dan mengumumkan sejumlah kebijakan finansial penting.

Sebagai informasi, seluruh pasar saham, obligasi, valuta asing, dan komoditas berjangka di daratan China akan libur pada Senin, 2 Juni dalam rangka Hari Raya Perahu Naga (Dragon Boat Festival), dan akan kembali beroperasi pada Selasa, 3 Juni 2025.

Selanjutnya: Link Pendaftaran Seleksi Mandiri di ITB 2025, Ini Persyaratan dan Jadwal Ujian Online

Menarik Dibaca: Ini 10 Kereta Api Favorit Penumpang Selama Libur Panjang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×