kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.806.000   14.000   0,78%
  • USD/IDR 16.565   0,00   0,00%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Bursa Australia Turun Tajam Selasa (22/10), Saham WiseTech Global Menguat


Selasa, 22 Oktober 2024 / 16:47 WIB
Bursa Australia Turun Tajam Selasa (22/10), Saham WiseTech Global Menguat
ILUSTRASI. A board displaying stock prices is adorned with the Australian Securities Exchange (ASX) logo in central Sydney, Australia, February 13, 2018. REUTERS/David Gray


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Bursa saham Australia ditutup melemah tajam pada Selasa (22/10), akibat sentimen global yang lemah dan penurunan harga komoditas yang memicu aksi jual besar-besaran.

Namun, saham WiseTech Global berhasil berbalik arah dan menguat setelah gugatan terhadap CEO-nya diselesaikan.

Indeks S&P/ASX 200 turun 1,7% ke 8.205,7 poin, mencatat sesi terburuk sejak 4 September, saat indeks anjlok 1,9% akibat data ekonomi yang kuat memudarkan harapan pemotongan suku bunga.

"ASX bereaksi terhadap penurunan tajam di indeks Dow Jones," kata Tim Waterer, kepala analis pasar di KCM Trade.

Baca Juga: Bursa Saham Global Merosot, Imbal Hasil Naik di Tengah Ekspektasi Suku Bunga Tinggi

"Investor sedikit terkejut oleh kenaikan imbal hasil obligasi, terutama obligasi 10-tahun, yang menyebabkan beberapa risiko diambil dari pasar."

Indeks Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 ditutup melemah pada Senin (21/10) setelah imbal hasil obligasi AS melonjak.

Sementara investor yang waspada terhadap valuasi tinggi menunggu laporan pendapatan dari perusahaan-perusahaan besar.

Imbal hasil obligasi AS tenor 10-tahun mencapai level tertinggi dalam 12 minggu.

Saham Asia juga melemah pada Selasa. Sementara dolar AS bertahan di puncak tertinggi beberapa bulan karena penjualan besar-besaran di obligasi dan lonjakan harga emas menunjukkan investor sedang bersiap menghadapi ketidakpastian menjelang pemilihan presiden AS.

Baca Juga: Bursa Asia Mayoritas Melemah di Pagi Ini (22/10), Terseret Wall Street

Di Australia, saham sektor keuangan merosot 1,9%, dengan dua bank terbesar, Commonwealth Bank of Australia dan National Australia Bank, masing-masing turun 2,2% dan 2,1%.

Saham teknologi juga turun 0,4%.

Namun, saham WiseTech Global naik 2,8% setelah dokumen pengadilan menunjukkan gugatan kontroversial terhadap CEO perusahaan perangkat lunak logistik ini telah diselesaikan.

Sebelumnya, saham WiseTech sempat turun hingga 3,2% di awal sesi.

Saham sektor pertambangan turun 1,2% seiring dengan penurunan harga bijih besi karena permintaan baja dari konsumen terbesar, China, menunjukkan tanda-tanda melemah.

Baca Juga: Wall Street: Dow, S&P Ditutup Melemah Terseret Imbal Hasil US Treasury yang Melonjak

Indeks energi turun 1,5%, mengikuti penurunan harga minyak. Saham perusahaan infrastruktur energi, Viva Energy, anjlok 6,7% setelah melaporkan penurunan penjualan dan kenaikan biaya.

Saham grosir Metcash juga turun 6,2% setelah analis Goldman Sachs menurunkan rekomendasi saham tersebut karena kekhawatiran persaingan.

Di Selandia Baru, indeks acuan S&P/NZX 50 turun 0,9% menjadi 12.813,15 poin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×