kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   -3,00   -0,02%
  • IDX 7.480   -25,75   -0,34%
  • KOMPAS100 1.154   -2,95   -0,26%
  • LQ45 913   0,81   0,09%
  • ISSI 227   -1,59   -0,70%
  • IDX30 471   1,26   0,27%
  • IDXHIDIV20 567   3,73   0,66%
  • IDX80 132   -0,15   -0,11%
  • IDXV30 139   -0,18   -0,13%
  • IDXQ30 157   0,79   0,50%

Bursa Australia Ditutup Naik Tipis Senin (18/3), Ditopang Saham Tambang dan Bank


Senin, 18 Maret 2024 / 13:51 WIB
Bursa Australia Ditutup Naik Tipis Senin (18/3), Ditopang Saham Tambang dan Bank
ILUSTRASI. An investor looks at a board displaying stock prices at the Australian Securities Exchange (ASX) in Sydney, Australia, July 17, 2017. REUTERS/Steven Saphore


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Bursa saham Australia berakhir sedikit lebih tinggi pada hari Senin (18/3), dengan kenaikan pada saham-saham pertambangan dan bank kelas berat mengimbangi kerugian pada saham-saham real estate

Pasar menunggu keputusan bank sentral pada hari Selasa (19/3), dengan fokus pada komentar mengenai pelonggaran kebijakan.

Melansir Reuters, Indeks S&P/ASX 200 ditutup 0,1% lebih tinggi pada 7.675,80 poin. Indeks acuan tersebut berakhir 2,3% lebih rendah pada minggu lalu, menandai minggu terburuk sejak 22 September.

Baca Juga: Bursa Asia Bergerak Mixed Pada Senin (18/3) Pagi, Investor Menanti Keputusan The Fed

Saham real estat kehilangan 1,9%, dengan perusahaan-perusahaan terkemuka seperti Goodman Group, Scentre Group, dan Charter Hall Retail REIT turun antara 1,1% dan 3,6%.

Saham-saham real estat berada di bawah tekanan selama satu tahun terakhir karena tingginya suku bunga dan peralihan ke bekerja dari rumah membebani pemilik real estat komersial di seluruh dunia.

Analis Citi mengantisipasi penurunan nilai aset perusahaan real estat Australia yang berkelanjutan pada paruh pertama tahun 2024.

Namun memperkirakan penurunan lebih lanjut akan terbatas pada paruh kedua, dengan alasan prospek suku bunga yang menguntungkan secara global dan lokal.

Reserve Bank of Australia (RBA) diperkirakan akan mempertahankan suku bunga utamanya pada level tertinggi dalam 12 tahun sebesar 4,35% untuk pertemuan ketiga berturut-turut, hingga setidaknya akhir September, menurut jajak pendapat Reuters.

“Prospek suku bunga masih penting bagi prospek ekuitas, baik dari dampaknya terhadap pertumbuhan dan pendapatan perusahaan serta dampaknya terhadap kenaikan valuasi pasar ekuitas,” kata Kerry Craig, a global market strategist di J.P Morgan.

Baca Juga: IHSG Menguat 0,14% ke 7.338 di Sesi I Senin (18/3), EMTK, INKP, UNVR Top Gainers LQ45

Di Sydney, sektor pertambangan naik tipis 0,1% karena penurunan bijih besi yang terus berlanjut di tengah kekhawatiran permintaan di konsumen utama Tiongkok.

Saham Raksasa bijih besi Rio Tinto naik 0,5%.

Saham keuangan berakhir 0,6% lebih tinggi, dengan bank-bank "Empat Besar" menguat dalam kisaran 0,5-0,8%.

Di tempat lain, indeks acuan S&P/NZX 50 Selandia Baru turun 0,3% menjadi 11.728,01 poin pada penutupan perdagangan, menandai penurunan enam hari berturut-turut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×