kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.326.000 1,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bursa Asia Bergerak Mixed Pada Senin (18/3) Pagi, Investor Menanti Keputusan The Fed


Senin, 18 Maret 2024 / 08:24 WIB
Bursa Asia Bergerak Mixed Pada Senin (18/3) Pagi, Investor Menanti Keputusan The Fed
ILUSTRASI. Bursa Asia bergerak variasi pada perdagangan awal pekan ini, Senin (18/3)REUTERS/Kim Kyung-Hoon


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Asia bergerak variasi pada perdagangan awal pekan ini, Senin (18/3). Pukul 08.18 WIB, indeks Nikkei 225 naik 771,70 poin ata 2,01% ke 39.486,47, Hang Seng turun 30,63 poin atau 0,18% ke 16.690,26, Taiex naik 85,69 poin atau 0,43% ke 19.766,79, Kospi naik 12,45 poin atau 0,47% ke 2.679,06, ASX 200 turun 16,28 poin atau 0,21% ke 7.654,70, Straits Times turun 0,35 poin atau 0,003% ke 3.172,37 dan FTSE Malaysia turun 7,21 poin atau 0,46% ke 1.545,64.

Bursa Asia bergerak mixed di awal pekan, lantaran investor masih menanti beragam keputusan kebijakan bank sentral pekan ini. Seperti keputusan kebijakan dari bank sentral Jepang dan Federal Reserve yang kemungkinan akan menentukan arah pasar global untuk jangka pendek.

Mengutip Bloomberg, Bank of Japan mungkin akan menaikkan suku bunganya menjadi 0%-0,1% pada Selasa besok. ini merupakan kenaikan pertama dalam 17 tahun. 

Baca Juga: Bursa Asia Melemah Pada Perdagangan Kamis (14/3) Pagi, Mengekor Wall Street

Spekulasi mengenai bank sentral Jepang akan keluar dari kebijakan suku bunga negatifnya meningkat setelah kelompik serikat pekerja terbesar Jepang mengumumkan kesepakatan upah terkuat dalam lebih dari tiga dekade.

"Perkembangan ini menyiratkan bahwa BOJ mungkin tidak lagi membutuhkan lebih banyak data untuk perubahan kebijakan, atau menunggu untuk membenarkan perubahan kebijakan tersebut melalui laporan Economic Outlook triwulanan pada April," jelas ekonom Goldman Sachs Group Inc Tomohiro Ota dalam sebuah catatan yang dikutip Bloomberg.

Sementara itu, di China, data aktivitas ekonomi China yang dijadwalakn akan dirilis sSenin ini kemungkinan beragam. Dimana sektor properti masih menjadi hambatan utama. Hal ini meningkatkan keraguan mengenaik kemampuan China untuk mendapat momentum dan mencapai target pertumbuhan ekonomi 5% tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×