Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,25% atau 17,22 poin ke 6.994,89 hingga akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (20/11).
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memproyeksikan IHSG Selasa (21/11) akan berpeluang menguat cenderung terbatas. IHSG akan dipengaruhi oleh pergerakan bursa global.
"Yield US Treasury tenor 10 tahun mulai melandai dan pergerakan nilai tukar rupiah yang cenderung menguat," kata Herditya kepada Kontan.co.id, Senin (20/11).
Herditya memprediksi IHSG akan bergerak dengan rentang 6.968-7.030. Dia merekomendasikan saham PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) dengan target harga Rp 410-Rp 420, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) dengan target harga Rp 1.670-Rp 1.700, dan PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) dengan target harga Rp 700-Rp 735.
Baca Juga: Wall Street Menguat Di Awal Perdagangan Senin (20/11)
Equity Research Analyst Alrich Paskalis Tambolang mengatakan, IHSG berada pada overbought area. Sehingga dia memproyeksikan IHSG pada Selasa (21/11) bergerak pullback ke kisaran 6.950-6.980.
Untuk saham, Alrich merekomendasikan saham-saham seperti BUKA, ELSA, AMRT, ERAA, ENRG, AUTO, dan AKRA untuk dicermati.
Menurut dia, pasar mengantisipasi FOMC Minutes yang akan dirilis pada Selasa (22/11) waktu setempat.
Adapun dari dalam negeri, nilai tukar rupiah melanjutkan penguatan sebesar 0,323% ke Rp 15.440 per dolar Amerika Sreikat (AS) pada Senin (20/11) sore.
"Penguatan ini berlanjut menyusul BI yang diperkirakan menahan suku bunga acuan di 6% pada RDG BI 22-23 November 2023, pasca kenaikan 25 bps di pertemuan Oktober 2023," tutur dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News