Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Bursa saham Australia mencetak rekor penutupan tertinggi pada Senin (25/11), dipimpin oleh kenaikan saham di sektor kesehatan dan teknologi.
Kenaikan ini terjadi setelah investor menyambut baik pencalonan Scott Bessent sebagai Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS), yang diharapkan dapat membawa stabilitas bagi pasar.
Indeks S&P/ASX 200 naik 0,3% menjadi 8.417,6, melanjutkan tren positif selama dua sesi berturut-turut.
Baca Juga: IHSG Naik 1,50% ke 7.303,4 di Sesi I Senin (25/11), Top Gainers: BBNI, PGASI, BMRI
Presiden terpilih AS Donald Trump pada Jumat (24/11), mengumumkan akan mencalonkan investor ternama Scott Bessent sebagai Menteri Keuangan.
Beberapa analis menilai langkah ini dapat mengurangi kemungkinan penerapan tarif yang keras.
"Pengumuman pencalonan Scott Bessent oleh Trump memberikan dampak positif pada pasar. Indeks berjangka AS juga menguat," kata Josh Gilbert, analis pasar di eToro AUS Capital.
"Investor melihat langkah ini sebagai sinyal positif, dengan ekspektasi bahwa ia akan memprioritaskan stabilitas ekonomi dan pasar."
Di Australia, pelaku pasar kini menantikan data inflasi utama serta pernyataan Gubernur Bank Sentral Australia (RBA), Michelle Bullock, yang dijadwalkan rilis pekan ini untuk memahami lebih lanjut kebijakan moneter.
Baca Juga: IHSG Dibuka Naik 0,91% ke 7.261,29 Senin (25/11), Mengekor Bursa Regional
Saham Sektor Kesehatan dan Teknologi Memimpin
Di Sydney, saham sektor kesehatan mencatat kenaikan 1,3%, dengan CSL — salah satu saham termahal di Australia — melonjak 1,7%.
Saham teknologi juga turut menguat, naik 0,9% setelah rekan-rekan mereka di Wall Street menutup perdagangan dengan kenaikan pada Jumat lalu.
Namun, saham sektor keuangan melemah 0,2%, dipimpin oleh penurunan 1,3% saham ANZ Group. Saham Westpac turun 1,2%, sementara Commonwealth Bank of Australia justru naik 0,7%.
"Ada aksi ambil untung di sektor keuangan. CBA mencatat rekor tertinggi pekan lalu, sementara Westpac diperdagangkan di level tertinggi 52 minggu," ujar Gilbert.
Baca Juga: Bursa Australia Catat Rekor Tertinggi, Indeks Selandia Baru Sentuh Puncak Tiga Tahun
Sementara itu, saham emas merosot sekitar 1,3% seiring dengan penurunan harga emas global.
Di Selandia Baru, indeks acuan S&P/NZX 50 naik 1,2% ke level 13.196,08, tertinggi sejak awal Oktober 2021.
Kenaikan ini didorong oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga yang akan diumumkan pekan ini.
Bank sentral Selandia Baru diperkirakan akan menurunkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada Rabu mendatang, berdasarkan jajak pendapat Reuters.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News