kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bursa Asia tak berdaya kena dampak pertemuan Doha


Senin, 18 April 2016 / 16:31 WIB
Bursa Asia tak berdaya kena dampak pertemuan Doha


Sumber: Bloomberg | Editor: Yudho Winarto

HONG KONG. Bursa saham Asia jatuh terkena dampak gagalnya pembicaraan pembatasan pasokan minyak di Doha, Qatar. Dengan bursa saham Jepang jatuh di tengah penguatan yen dan dampak dari gempa bumi negeri Sakura itu.

Indeks MSCI Asia Pacific Index turun 1,5 % menjadi 130,28 pukul 16:09 waktu Hong Kong, Senin (18/4) mundur dari level tertinggi empat bulan. Indeks itu naik 17 % dari level 12 Februari rendah melalui pekan lalu, menutup semua kerugian untuk 2016.

Sementara, minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) kehilangan sebanyak 6,8 %, penurunan intraday terbesar sejak 1 Februari. "Kami melihat reaksi spontan terjunnya harga minyak," kata Tim Schroeders, portfolio manager at Pengana Capital Ltd.

Schroeders menambahkan jatuhnya harga minyak bakal memicu aksi profit taking di pasar saham. Di tambah, kinerja perusahaan tidak sepenuhnya menunjukkan laju pertumbuhan pendapatan.

Hari ini, indeks Topix Jepang jatuh 3 % karena yen menguat ke sebanyak 107,77 per AS dollar. Saham asuransi Jepang mundur setelah gempa melanda Jepang Selatan dan gempa susulan yang kuat Sabtu-nya yang mendorong korban tewas lebih banyak lagi.

Indeks komposit Shanghai turun 1,4 %, yang paling dalam tiga pekan. Sektor pengembang properti jatuh karena data yang menunjukkan kenaikan harga rumah Maret memicu kekhawatiran pemerintah akan bertindak untuk mendinginkan pasar properti.

Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,3 %. Indeks Taiex Taiwan turun 0,4 %, seperti yang dilakukan S & P / ASX 200 Index Australia. Indeks Straits Times Singapura turun 0,6 %, sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong mundur 0,7 %. Indeks S & P / NZX 50 Selandia Baru naik 0,1 %.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×