Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
HONG KONG. Bursa saham global masih bertahan dekat level tertinggi tahun ini dan mata uang won Korea Selatan menguat di tengah banjir data China yang memberi tanda stabilnya perekonomian terbesar kedua itu. Sementara itu, bursa saham Jepang turun setelah diguncang gempa terkuat sejak 2011.
Indeks MSCI All Country World sedikit berubah di dekat penutupan tertinggi 2016 pukul 08:27 waktu London. Ini merupakan penurunan pertama kalinya dalam delapan hari terakhir.
Indeks Stoxx Europe 600 dan Dow Jones Industrial Average turun kurang dari 0,1 % setelah indeks acuan Amerika Serikat (AS) itu tercatat dekat terkuat sejak Juli.
Saham Carrefour SA naik 2,9 % ke level tertinggi satu bulan setelah peritel terbesar Prancis melaporkan peningkatan pendapatan kuartal pertama.
Sementara, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,2 %, pemangkasan muka pekan ini menjadi 4,4 %. Indeks Shanghai Composite turun 0,1 % dan indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,2 %.
Di tengah cukup positifnya data ekonomi China. Produksi industri China tumbuh 6,8% pada Maret dari tahun sebelumnya dan penjualan ritel naik 10,5%.
Sentimen ini cerahnya prospek China dan rebound harga minyak membantu mengangkat bursa saham global selam dua bulan terakhir dari level terendah sejak 2013. International Energy Agency (IEA) mengungkapkan pasokan minyak mentah dan permintaan akan bergerak lebih dekat menuju titik keseimbangan pasca melimpahnya pasokan yang menyeret harga ke level terendah 13 tahun.
"Angka-angka ekonomi terbaru yang sedikit lebih baik dari ekspektasi tetapi masih harus dilihat apakah pemulihan dapat dipertahankan. Investor khawatir apakah ini bisa berarti kebijakan stimulus pemerintah kurang maju," kata Zhang Gang, analis Central China Securities Co di Shanghai.
Di sisi lain, hari ini indeks Topix Jepang kehilangan 0,7 % pasca tiga hari lonjakan lebih dari 7 %. Sebuah gempa berkekuatan 6,5 melanda bagian selatan Jepang Kamis (14/4), menewaskan sedikitnya sembilan orang dan memaksa penutupan beberapa pabrik.
Indeks saham Indonesia menurun, sementara Australia menguat. Taiwan Semiconductor Manufacturing Co turun 1,2 % setelah perkiraan kontrak pembuat chip pendapatan kuartal kedua terbesar di dunia di bawah estimasi analis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News