Sumber: Bloomberg, Reuters |
TOKYO. Bursa Asia bangkit dengan kabar penambahan rumah baru di Amerika Serikat yang positif. Namun, yen melemah ke level terendah enam bulan akibat data ekspor Jepang yang jatuh melampaui prediksi, pertanda resesi sudah di ambang mata.
Indeks MSCI Asia Pasifik naik 0,3% pukul 09.34 waktu Tokyo, Rabu (21/11). Indeks Nikkei 225 melonjak 0,9% ke 9,227,08, titik tertinggi dalam dua bulan.
Pelemahan yen mendorong kenaikan saham-saham emiten ekspor, tren yang sudah terjadi dalam beberapa hari terakhir ini. Pemicunya adalah pernyataan pimpinan Partai Demokrat Liberal (LDP) Shinzo Abe yang digadang sebagai claon kuat pimpinan pemerintahan baru Jepang. Abe dan partainya mendukung kebijakan moneter longgar untuk membantu menggerakkan ekonomi Jepang.
"Yang menggerakkan pelemahan yen adalah politik, yaitu manifesto LDP...yang menekankan bahwa mereka pro kebijakan moneter longgar dan mereka akan tegas soal ini dengan BOJ. Tak ada seorang pun yang peduli soal data perdagangan bulan lalu. Akan ada kebijakan baru yang dapat melemahkan yen, dan kemudian bisa memperbaiki data perdagangan," kata seorang trader broker asing di Tokyo.
Data perdagangan Jepang yang dirilis pagi ini menyatakan ekspor Jepang turun 6,5% di Oktober dari setahun lalu. Ini merupakan penurunan ekspor di bulan kelima berturut-turut akibat perlambatan ekonomi global dan sengketa pulau dengan China.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News