Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Asia berjuang pada hari Senin (14/8) menjelang data China yang kemungkinan akan memperkuat alasan untuk stimulus serius. Sementara kenaikan imbal hasil US Treasury menekan valuasi mahal pada saham teknologi dan menopang dolar Amerika Serikat (AS).
Geopolitik menjadi kekhawatiran tambahan setelah kapal perang Rusia pada hari Minggu (13/8) melepaskan tembakan peringatan ke sebuah kapal kargo di Laut Hitam barat daya. Peristiwa ini menandai tahap baru perang yang dapat berdampak pada harga minyak dan pangan.
Indeks MSCI untuk saham Asia-Pasifik di luar Jepang turun lagi 0,2%, setelah turun 2% minggu lalu. Indeks Nikkei Jepang turun 0,1%, meskipun eksportir mendapat dukungan dari pelemahan nilai tukar yen.
Baca Juga: Rekomendasi Saham BTPS, BFIN, KEEN, WOOD, PNBN Saat IHSG Berpotensi Melemah Hari Ini
Saham-saham blue chips China juga kehilangan 3,4% minggu lalu di tengah serangkaian berita ekonomi yang mengecewakan. Berita ekonomi berpuncak pada laporan mengerikan tentang pinjaman bank baru di bulan Juli.
Angka penjualan ritel dan hasil industri akan dirilis pada hari Selasa (15/8). Analis menganggap angka tersebut akan mengecewakan, menjaga tekanan pada yuan.
Menambah kekhawatiran tentang memburuknya kesehatan pengembang properti adalah berita bahwa dua perusahaan terdaftar China belum menerima pembayaran atas produk investasi yang jatuh tempo dari Zhongrong International Trust Co.
China Country Garden, pengembang properti swasta top negara itu, juga akan menangguhkan perdagangan 11 obligasi domestik mulai Senin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News