kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.909   21,00   0,13%
  • IDX 7.196   54,93   0,77%
  • KOMPAS100 1.105   9,88   0,90%
  • LQ45 877   10,49   1,21%
  • ISSI 221   0,86   0,39%
  • IDX30 448   5,71   1,29%
  • IDXHIDIV20 539   5,02   0,94%
  • IDX80 127   1,32   1,05%
  • IDXV30 134   0,42   0,31%
  • IDXQ30 149   1,50   1,02%

Bursa Asia Naik Mengekor Penguatan Wall Street, Fokus Investor Pada Pertemuan The Fed


Rabu, 20 Maret 2024 / 08:34 WIB
Bursa Asia Naik Mengekor Penguatan Wall Street, Fokus Investor Pada Pertemuan The Fed
ILUSTRASI. Bursa Asia menguat pada perdagangan Rabu (20/3) pagi, mengekor kenaikan Wall Street. REUTERS/Issei Kato


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Asia menguat pada perdagangan Rabu (20/3) pagi, mengekor kenaikan Wall Street. Pukul 08.18 WIB, indeks Hang Seng naik 29,53 poin atau 0,18%, Teix naik 99,02 poin atau 0,45% ke 19.953,40, Kospi naik 29,89 poin atau 1,13% ke 2.685,78, ASX 200 naik 9,58 poin atau 0,12% ke 7.712,80, Straits Times naik 7,17 poin atau 0,23% ke 3.180,43 dan FTSE Malaysia turun 1,48 poin atau 0,10% ke 1.543,48.

Bursa Asia menguat setelah bursa AS menyentuh level tertinggi baru. Para pedagang bersiap menyambut keputusan kebijakan moneter terbaru dari bank sentral AS.

Mengutip Bloomberg, saham di Australia, Koera Selatan naik. Sementara bursa Jepang tutup karena hari libur.

The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunganya dalam pertemuan bulan ini, dan perhatian investor akan beralih ke proyeksi bank sentral tentang perekonomian ke depan, atau yang sering disebut dengan dot plot.

Baca Juga: Bursa Asia Melemah Selasa (19/3) Pagi, Investor Menanti Keputusan Arah Suku Bunga

Ringkasan proyeksi ekonomi akan mengungkap apakah data ekonomi yang masih kuat memberi alasan bagi para pejabat bank sentral untuk mengurungkan niat mereka untuk menurunkan suku bunga. Atau, apakah prospek tiga kali penurunan suku bunga tahun ini tetap sesuai jalur.

"Jika kenaikan imbal hasil dan dolar AS terus berlanjut, hal yang krusial tergantung pada apakah The Fed memberikan validasri terhadap narasi hawkishnya atau tidak," kata Win Thin dan Elias Haddad dari Brown Brthers Harriman seperti dikutip Bloomberg.

"Jika Jerome Powell dapat tetap berpegang pada skenario hawkish, pesan yang disampaikan akan tetap konsisten dan reaksi pasar kemungkinan akan terbatas. Sebaliknya, jika kecenderungannya dovish, maka reaksi pasar kemungkinan akan sangat keras."

Di Asia, sejumlah rilis data ekonomi yang perlu dicermati antara lain terkait suku bunga China, kebijakan bank sentral Indonesia dan data ekspor Taiwan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×