Sumber: Bloomberg | Editor: Yudho Winarto
HONG KONG. Bursa saham Asia menghijau didukung reli pasar saham emerging markets pasca melemahnya laporan data pekerjaan Amerika Serikat (AS) yang memicu spekulasi Federal Reserve (The Fed) akan menunda menaikkan suku bunga.
Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,3% menjadi 130,11 pukul 16.00 waktu Hong Kong, Senin (6/6). Asal tahu saja, lemahnya data pekerjaan AS yang rilis Jumat (3/6) kemarin berujung pada probabilitas The Fed menaikkan suku bunga acuannya di Juli turun menjadi 27% dari 50% pekan lalu.
Di sisi lain, indeks MSCI Emerging Markets naik 1%, dengan pasar saham Filipina, Indonesia, dan Malaysia melaju di jalur positif. Indeks FTSE Bursa Malaysia KLCI naik 0,7% karena ringgit melonjak ke level tertinggi dalam dua bulan.
“Lemahnya data pekerjaan AS memberi angin bagi pasar negara berkembang. Ini bisa membuat investor lebih berani untuk mendorong pasar lebih tinggi,” kata Jonathan Ravelas, chief market strategist BDO Unibank di Manila.
Eksportir Jepang
Sementara itu, indeks Topix Jepang turun 0,4%, pengupas kerugian sebanyak 1,9%, karena yen melemah 0,6% menjadi 107,19 dollar dalam perdagangan sore, setelah penguatan 2,2% pada hari Jumat (3/6). Saham-saham berbasis eksportir tergelincir, dengan Honda Motor Co dan Nissan Motor Co jatuh setidaknya 1,3%. Begitu pula sektor perbankan, dengan Mitsubishi UFJ Financial Group Inc mundur 1,5%.
Saham Jepang telah babak belur tahun ini di tengah penguatan bursa saham global terhitung di awal tahun 2016 dengan yen berada pada level lebih tinggi. Sementara, langkah Bank of upaya Jepang untuk meningkatkan stimulus dengan menerapkan tarif negatif bikin dampak negatif bagi saham perbankan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News