Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
TOKYO. Bursa Asia -di luar bursa Jepang- mencatatkan reli pada siang ini (6/6). Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 13.55 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific -tak termasuk Jepang- melaju 0,7% ke posisi tertinggi dalam sebulan terakhir.
Sektor komoditas dan logam memimpin kenaikan di antara sektor-sektor lainnya, setelah data tenaga kerja AS meredam spekulasi The Fed akan menaikkan suku bunga acuannya pada Juli mendatang.
Berdasarkan data yang dirilis Jumat (3/6) lalu, tenaga kerja non pertanian AS hanya mencatatkan kenaikan sebanyak 38.000 pada Mei lalu. Angka tersebut jauh lebih rendah dari prediksi analis yang mematok kenaikan sebanyak 162.000 tenaga kerja.
Data tenaga kerja AS yang mengecewakan membuat dollar AS melemah. Sebaliknya, komoditas menjadi incaran pelaku pasar. Hal ini tampak pada The Bloomberg Commodity Index yang naik ke posisi tertingginya sejak Oktober lalu.
Adapun sejumlah saham yang pergerakannya mempengaruhi bursa Asia, antara lain: Newcrest Mining Ltd yang melonjak 13% di Sydney dan BHP Billiton Ltd yang melompat 4% lebih.
Meski demikian, analis berpendapat, kenaikan harga komoditas dan pasar saham saat ini hanya bersifat sementara. Sebab, pada 23 Juni mendatang, Inggris akan menggelar referendum untuk menentukan apakah mereka akan tetap menjadi anggota Uni Eropa atau sebaliknya.
Sejumlah institusi, termasuk Badan Moneter Internasional (IMF) sudah mengingatkan dampak buruk jika warga Inggris memilih untuk keluar dari Uni Eropa.
"Saya tidak mau menakut-nakuti, tapi market belum bersiap oleh apa yang dinamakan Brexit," jelas Nader Naemi, strategist AMP Capital Investors Ltd di Sydney.
Dia menambahkan, volatilitas market akan semakin tinggi menjelang pelaksanaan referendum.
Sementara itu, indeks Topix ditutup dengan penurunan 1,9% setelah yen perkasa atas dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News