CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Bursa Asia Mixed, Mayoritas Indeks Melemah Pada Senin (16/9) Pagi


Senin, 16 September 2024 / 08:39 WIB
Bursa Asia Mixed, Mayoritas Indeks Melemah Pada Senin (16/9) Pagi
ILUSTRASI. Bursa Asia bergerak variasi alias mixed, dengan mayoritas indeks melemah pada perdagangan awal pekan ini, Senin (16/9).REUTERS/Kim Kyung-Hoon


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Asia bergerak variasi alias mixed, dengan mayoritas indeks melemah pada perdagangan awal pekan ini, Senin (16/9). 

Pukul 08.30 WIB, indeks Nikkei 225 turun 251,51 poin atau 0,68% ke 36.581,76, Hang Seng turun 116,32 poin atau 0,67% ke17.252,77, Taiex naik 47,73 poin atau 0,22% ke 21.808,45, ASX 200 naik 25,86 poin atau 0,32% ke 8,125,70 dan Straits Times turun 9,31 poin atau 0,31% ke 3.551,87.

Sebagian pasar utama Asia tutup pada Senin ini, dan para investor kemunkinan bersikap hati-hati menjelang rilis data perdagangan regional dan keputusan kebijakan bank sentral.

Baca Juga: Bursa Asia Anjlok di Pagi Ini (4/9), Pasar Terseret Aksi Jual Saham Teknologi

Mengutip Bloomberg, bursa Asia bergerak variasi karena para pedagang mempertimbangkan tingkat kelesuan ekonomi China setelah data aktivitas industri lebih buruk dari perkiraan.

Produksi pabrik, konsumsi dan investasi China melambat lebih dalam dari perkiraan pada Agustus. Sementara tingkat pengangguran mencapai titik tertinggi dalam enam bulan.

Hal ini terjadi setelah bank sentral China memberi isyarat bahwa bank sentral akan meningkatkan upayanya melawan deflasi dan menyiapkan lebih banyak kebijakan untuk memulihkan perekonomian.

"Sentimen ini akan memukul pasar Asia pada Senin (16/9), karena penurunan harga perumahan makin cepat, dengan sangat sedikit bukti dukungan yang datang dari langkah-langkah yang diluncurkan oleh para pembuat kebijakan,"kata Tony Sikamora, analis IG di Sydney.

"Penurunan utang yang terus berlanjut di sektor properti menandakan masalah lain bagi ekonomi China hingga khir tahun."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×