kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.095   -25,00   -0,16%
  • IDX 7.108   -49,86   -0,70%
  • KOMPAS100 1.064   -9,05   -0,84%
  • LQ45 834   -8,40   -1,00%
  • ISSI 216   -2,01   -0,92%
  • IDX30 426   -3,80   -0,88%
  • IDXHIDIV20 514   -4,38   -0,84%
  • IDX80 121   -1,10   -0,90%
  • IDXV30 127   -0,23   -0,18%
  • IDXQ30 142   -1,29   -0,90%

Bursa Asia Menguat pada Selasa (11/4), Terangkat Jeda Kenaikan Suku Bunga


Selasa, 11 April 2023 / 18:33 WIB
Bursa Asia Menguat pada Selasa (11/4), Terangkat Jeda Kenaikan Suku Bunga
ILUSTRASI. Indeks saham di Asia sore ini, Selasa (11/4), mayoritas ditutup naik.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks saham di Asia sore ini, Selasa (11/4), mayoritas ditutup naik. Tim riset Phillip Sekuritas Indonesia menilai, penguatan ini didorong oleh optimisme investor bahwa bank sentral di kawasan Asia akan segera melakukan jeda pada siklus kenaikan suku bunga, meskipun bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve akan terus menaikkan suku bunga acuan.

Hari ini (11/4), bank sentral Korea Selatan atau Bank of Korea (BOK) mempertahankan suku bunga acuan di level 3,5% dengan alasan ekonomi Korea Selatan sedang menghadapi tekanan inflasi yang masih tinggi, lesunya permintaan domestik, serta meningkatnya ketidakpastian global.

Ini adalah untuk pertama kali BOK menahan suku bunga selama dua bulan beruntun sejak memulai pengetatan kebijakan moneter di bulan Agustus 2021.

Minggu lalu, bank sentral Australia atau Reserve Bank of Australia (RBA) dan bank sentral India atau Reserve Bank of  India (RBI) juga memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan masing-masing di level 3,6% dan 6,5%.

Baca Juga: IHSG Berpotensi Lanjutkan Penguatan, Ini Saham Rekomendasi Analis, Rabu (12/4)

Sementara itu, data inflasi China memperkuat ekspektasi bahwa bank sentral China atau People’s Bank of China (PBOC) akan mengambil sejumlah langkah untuk menopang pertumbuhan ekonomi.

Indeks Harga Konsumen atau Consumer Price Index (CPI) China secara tak terduga tumbuh melambat menjadi 0,7% year-on-year (YoY) di bulan maret dari sebelumnya 1,0% YoY pada bulan sebelumnya. Ini adalah tingkat inflasi terendah sejak September 2021 seiring dengan semakin turunnya harga bahan makanan dan non-makanan pasca penghapusan kebijakan ketat Zero Covid-19.

Di tingkat produsen, harga-harga mengalami deflasi 2,5% YoY di bulan Maret menyusul deflasi 1,4% YoY pada bulan sebelumnya. Ini adalah deflasi di tingkat produsen selama enam bulan beruntun dan terparah sejak Juni 2020 di tengah penurunan harga komoditas global.

Baca Juga: IHSG Naik 0,59% ke 6.811 pada Selasa (11/4), GOTO, ARTO, ANTM Top Gainers LQ45

Dari dalam negeri, Survei Konsumen Bank Indonesia pada Maret 2023 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Maret 2023 sebesar 123,3, lebih tinggi dibandingkan dengan 122,4 pada Februari 2023.

Secara triwulanan, IKK triwulan pertama 2023 berada di area optimistis pada level 122,9, lebih tinggi dibandingkan dengan 119,7 pada triwulan keempat 2022.

Menguatnya keyakinan konsumen pada Maret 2023 didorong oleh kenaikan Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×