kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bursa Asia Memerah pada Rabu (14/2) Pagi, Mengikuti Wall Street karena Inflasi Tinggi


Rabu, 14 Februari 2024 / 08:00 WIB
Bursa Asia Memerah pada Rabu (14/2) Pagi, Mengikuti Wall Street karena Inflasi Tinggi
ILUSTRASI. Bursa Asia


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Pasar Asia-Pasifik mengikuti pelemahan Wall Street pada perdagangan Rabu (14/2). Setelah inflasi Amerika Serikat (AS) di bulan Januari lebih tinggi dari perkiraan, dengan indeks harga konsumen naik 3,1% dalam basis 12 bulan dan 0,3% untuk bulan tersebut.

Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan, indeks harga konsumen (CPI) AS akan meningkat sebesar 0,2% secara bulanan di bulan Januari dan 2,9% secara tahunan.

Harga inti, tidak termasuk komponen pangan dan energi yang mudah berubah, naik 0,4% bulan ke bulan dan 3,9% dari tahun lalu.

Baca Juga: Harga Emas Merosot di Bawah US$2.000 Selasa (13/2), Pertama Kalinya dalam 2 Bulan

CPI Inti diperkirakan masing-masing meningkat 0,3% di bulan Januari dan 3,7% dari tahun sebelumnya.

Melansir Reuters, S&P/ASX 200 Australia turun 1,3%, memperpanjang penurunan beruntunnya hingga hari ketiga.

Indeks Nikkei 225 Jepang mundur dari level tertinggi 34 tahun, turun 0,54%. Sedangkan Topix mengalami penurunan lebih besar yaitu 0,68%.

Nikkei telah menguat sekitar 3% dan sempat menembus angka 38.000 pada hari Selasa. Terakhir kali menyentuh level tersebut pada tahun 1990.

Baca Juga: Wall Street Berakhir Turun Tajam pada Selasa (13/2), Inflasi Tinggi Memicu Aksi Jual

Pada Rabu pagi, top currency diplomat Jepang Masato Kanda mengatakan bahwa “pergerakan pasar valuta asing baru-baru ini berlangsung cepat” sehubungan dengan yen, dan pihak berwenang mengawasi hal ini “dengan rasa urgensi yang tinggi,” menurut Reuters.

Kospi Korea Selatan turun 1,47%, saham kelas berat Samsung Electronics anjlok hampir 2%. Sedangkan saham berkapitalisasi kecil Kosdaq kehilangan 0,89%.

Kontrak berjangka indeks Hang Seng Hong Kong berada di 15,713 seiring kembalinya perdagangan setelah liburan Tahun Baru Imlek, menunjukkan pembukaan yang lebih lemah dibandingkan dengan penutupan HSI di 15,746.58.

Semalam di Wall Street, data inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan membuat ketiga indeks utama melemah, dengan Dow Jones Industrial Average turun 1,35%, mencatat sesi terburuk sejak Maret 2023.

Baca Juga: Inflasi AS Pada Januari Naik Lebih Tinggi dari Perkiraan

S&P 500 turun 1,37% dan Nasdaq Composite turun 1,8% menjadi menetap di 15,655.60.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×