kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   3.000   0,16%
  • USD/IDR 16.334   53,00   0,33%
  • IDX 7.899   -28,29   -0,36%
  • KOMPAS100 1.108   -5,40   -0,49%
  • LQ45 819   -10,18   -1,23%
  • ISSI 266   0,27   0,10%
  • IDX30 423   -5,89   -1,37%
  • IDXHIDIV20 492   -5,62   -1,13%
  • IDX80 123   -1,45   -1,16%
  • IDXV30 132   -1,40   -1,05%
  • IDXQ30 137   -1,76   -1,27%

Bursa Asia Melemah Pada Senin (22/8), Seiring Naiknya Ancaman Perlambatan Ekonomi


Senin, 22 Agustus 2022 / 08:39 WIB
Bursa Asia Melemah Pada Senin (22/8), Seiring Naiknya Ancaman Perlambatan Ekonomi
ILUSTRASI. Bursa Asia dibuka melemah pada awal perdagangan pekan ini, Senin (22/8). . REUTERS/Tyrone Siu


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Asia dibuka melemah pada awal perdagangan pekan ini, Senin (22/8). Pukul 08.20 WIB, indeks Nikkei 225 turun 311,90 poin atau 1,08% ke 28.618,92, Hang Seng turun 200,61 poin atau 1,01% ke 19.572,42, Taiex turun 146,15 poin atau 0,89% ke 15.270,72, Kospi turun 21,59 poin atau 0,86% ke 2.741,21, ASX 200 turun 66,36 poin atau 0,82% ke 7.048,90, Straits Times turun 2,41 poin atau 0,07% ke 3.244,44 dan FTSE Malaysia turun 4,42 poin atau 0,29% ke 1.500,02.

Bursa Asia jatuh pada perdagangan Senin (22/8) pagi seiring meningkatnya ancaman terhadap pertumbuhan ekonomi global. Khususnya komitmen Federal Reserbe untuk memberlakukan kebijakan moneter yang lebih ketat demi meredam inflasi.

Mengutip Bloomberg, bursa di Jepang, Australia dan Koera Selatan turun sekitar 1% setelah pekan terburuk untuk saham global sejak akhir Juni.

Baca Juga: Bursa Asia Melemah pada Jumat (19/8), Dipicu Komentar Pejabat The Fed Soal Suku Bunga

Bursa Asia melemah terbebani oleh peringatan berulang The Fed bahwa suku bunga akan naik lebih tinggi. 

Perkembangan ekonomi global yang meresahkan akhir-akhir ini, termasuk kekurangan listrik di pusat industri China juga membebani investor.

Pekan ini, investor mencermati simposium Jackson Hole, dimana The Fed akan memberikan pernyataan atau sinyal kebijakannya ke depan. 

Simposium tersebut memberi kesempatan bagi Gubernur The Fed Jerome Powell untuk mengatur ulang ekspektasi pasar untuk memperlambat kenaikan suku bunga.

"Kemungkinan para gubernur bank sentral, termasuk Gubernur The Fed Jerome Powell akan tetap hawkish dalam menangani inflasi, meskipun dengan sedikit kehati-hatian karena perlambatan ekonomi yang muncul," ujar Shane Oliber, kepala strategi investasi AMP Services Ltd dalam sebuah catatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×