Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Asia kembali melemah di awal perdagangan hari ini. Rabu (9/4), pukul 08.24 WIB, indeks Nikkei 225 anjlok 3,2% ke 31.955,68. Sejalan, indeks Hang Seng dibuka melemah 3,14% ke 19.494,92.
Sedangkan, indeks Taiex anjlok 1,58% ke 18.168,01. Lalu indeks Kospi turun 0,94% ke 2.312,24 dan indeks ASX 200 melemah 1,52% ke 7.395,6.
Sementara itu, FTSE Straits Times terlihat melemah 2,32% ke 3.388,99 dan FTSE Malay melemah 1,71% ke 1.418,85.
Bursa Asia anjlok karena investor bersiap menghadapi tarif khusus negara yang ditetapkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang akan mulai berlaku tengah malam di AS.
Pada pagi ini, indeks S&P/ASX 200 Australia dibuka turun 1,06%.
Di Jepang, indeks Nikkei 225 anjlok 3,14% saat pembukaan, sementara Topix diperdagangkan melemah 3,26%.
Baca Juga: Bursa Asia Mayoritas Menguat di Pagi Ini (8/4), Indeks Nikkei 225 Melonjak 5%
Sejalan, indeks Kospi Korea Selatan juga dibuka turun tipis 0,18% dengan indeks Kosdaq berkapitalisasi kecil turun 0,44%.
Tarif tambahan AS akan berlaku tepat setelah tengah malam di AS, dengan menambah bea dasar 10% yang telah diterapkan pada hari Sabtu. Gedung Putih pun mengonfirmasi, barang-barang China sekarang akan menghadapi tarif kumulatif sebesar 104%.
Investor juga akan mencermati keputusan Reserve Bank of India yang diperkirakan memangkas suku bunga kedua berturut-turut di hari ini, menurut para ekonom yang disurvei oleh Reuters. Dengan begitu, suku bunga di India menjadi 6%.
Pada sesi sebelumnya, tiga indeks utama Wall Street ditutup melemah. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 320,01 poin, atau 0,84%, dan ditutup pada 37.645,59, sehingga kerugian empat harinya akibat kekhawatiran tarif.
Saham Apple memimpin kerugian dengan biaya pembuat iPhone yang akan melonjak dengan tarif baru China.
Baca Juga: Wall Street: Kapitalisasi S&P 500 Hilang US$ 5,8 Triliun Sejak Tarif Trump Diumumkan
Indeks S&P 500 anjlok 1,57% hingga ditutup pada 4.982,77. Indeks tersebut hampir ditutup dalam pasar yang melemah, usai turun hampir 19% dari rekor tertingginya di bulan Februari, dan mengakhiri sesi di bawah 5.000 untuk pertama kalinya sejak April 2024.
Selama empat hari terakhir, indeks S&P 500 telah turun lebih dari 12%.
Selanjutnya: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok 9-10 April 2025, Hujan Sangat Lebat di Provinsi Ini
Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok 9-10 April 2025, Hujan Sangat Lebat di Provinsi Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News