kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Bursa Asia cenderung menguat meski APEC gagal menyepakati pernyataan


Senin, 19 November 2018 / 08:55 WIB
Bursa Asia cenderung menguat meski APEC gagal menyepakati pernyataan
ILUSTRASI. Bursa Asia


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Asia bergerak cenderung naik pada awal pekan ini. Senin (19/11) pukul 8.39 WIB, indeks Nikkei 225 menguat 0,48% ke 21.785. Hang Seng naik 0,25% ke 26.251.

Indeks Taiex naik 0,17% ke 9,814. Bursa Korea menguat dengan kenaikan indeks Kospi 0,17% ke 2.096. Sedangkan FTSE Malaysia menguat tipis 0,09% ke 1.707.

Bursa Australia justru turun 0,54% ke 5.699 dan Straits Times turun 0,50% ke 3.067.

Kabar baik muncul dari data ekspor Jepang. Oktober lalu, ekspor Jepang meningkat setelah merosot di bulan sebelumnya. Data Kementerian Keuangan Jepang yang dirilis hari ini menunjukkan, ekspor tumbuh 8,2% secara tahunan pada bulan Oktober. Angka ini masih lebih rendah ketimbang prediksi polling Reuters pada 9%.

Meski lebih rendah, pertumbuhan ekspor Oktober ini jauh lebih baik ketimbang penurunan ekspor 1,3% di bulan September. Ekonomi Jepang diramal tumbuh kembali di kuartal keempat ini. Kuartal ketiga lalu, ekonomi Jepang menurun karena efek bencana alam.

Meski ada kabar positif, bursa Asia masih dibayangi perang dagang Amerika Serikat (AS)-China. Tensi dagang kedua negara ini masih tampak pada pertemuan APEC di Papua Nugini akhir pekan lalu. Para pemimpin Asia Pasific gagal menyepakati pernyataan resmi untuk pertama kalinya setelah konferensi.

Wakil Presiden Mike Pench mengatakan, tidak akan mengakhiri tarif AS atas US$ 250 miliar barang impor dari China hingga China mengubah pendirian. "Komentar Pence dan Presiden China Xi Jinping pada pertemuan Papua Nugini menunjukkan perang dagang belum berakhir," kata Ray Attrill, head of FX strategy NAB kepada Reuters.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×