Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Asia bersiap untuk melaju di zona hijau pada perdagangan Selasa (3/11). Investor mengabaikan kegelisahan akan hasil pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) dan berharap pada data output pabrik yang kuat di China, Eropa, dan Amerika Serikat, meski dolar dan emas menguat karena ketidakpastian politik.
Melansir Reuters pukul 07.35 WIB, indeks ASX 200 Australia melonjak 1,17% pada awal perdagangan, pasar berjangka indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,28%.
Pasar berjangka indeks S&P 500 naik 0,31%, memperpanjang kenaikan di Wall Street semalam, dan berjangka indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,41%.
Baca Juga: Emiten-emiten ini berpotensi ketiban berkah dari pilpres AS
AS akan menggelar pemilihan presiden pada Selasa malam setelah kampanye polarisasi di mana Presiden Donald Trump dan saingan Demokratnya Joe Biden, menyinggung perselisihan pasca pemilihan.
Tidak ada pemenang langsung dalam pemilihan presiden yang dapat mengguncang pasar. Trump tertinggal dari Biden dalam jajak pendapat nasional, tetapi jajak pendapat di negara bagian yang akan memutuskan pemilihan menunjukkan persaingan ketat.
Beberapa analis mengatakan pasar saham menemukan pelipur lara dengan fakta bahwa kebijakan moneter di seluruh dunia akan tetap longgar dan mendukung harga saham, bahkan jika pemilu tidak segera memberikan hasil yang jelas.
"Apapun hasilnya, kebijakan bank sentral siap untuk tetap sangat akomodatif secara global," kata analis di Bank ANZ dalam catatan kliennya. "Pasar tampaknya telah menerima tema likuiditas itu."
Data output pabrik yang dirilis pada hari Senin menunjukkan ketahanan yang mengejutkan dalam aktivitas manufaktur di sebagian besar dunia.
Aktivitas manufaktur AS meningkat lebih dari yang diharapkan pada bulan Oktober, dengan pesanan baru melonjak ke level tertinggi dalam hampir 17 tahun.
Baca Juga: Dow Jones melonjak 400 poin, Wall Street bersiap untuk pemilu AS
Sementara aktivitas pabrik China berkembang tercepat dalam satu dekade dan manufaktur zona euro juga dipercepat.
Rangkaian data ekonomi yang optimistis membantu harga minyak. Kontrak berjangka harga minyak mentah AS stabil di US$ 39,24.
Namun, ketidakpastian pemilu AS dan kebangkitan kembali kasus Covid-19 di Eropa dan Amerika Serikat mendukung harga dolar dan emas, karena beberapa investor mencari posisi aman.
Harga emas menguat pada US$ 1.893,85 per ons troi, sedangkan indeks dolar bertahan pada 94,027.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News