Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Bursa saham America Serikat (AS) terpeleset dari posisi tertinggi sepanjang masa mengawali perdagangan, Kamis (21/9). Pasar tersengat pernyataan The Fed yang mengisyaratkan menaikkan suku bunga untuk ketiga kalinya tahun ini dan berencana normalisasi neraca.
Mengutip Reuters, pukul 9:41 pagi waktu New York, Dow Jones Industrial Average turun 11,45 poin atau 0,05 % ke level 22.401,14, S & P 500 turun 4,63 poin atau 0,18 % pada 2.503,61. Sedangkan, Nasdaq Composite turun 24,52 poin atau 0,38 % menjadi 6.431,53.
The Fed mengatakan akan mulai mengurangi sekitar US$ 4,2 triliun kepemilikan obligasi AS dan sekuritas berbasis mortgage - diperoleh pada tahun-tahun setelah krisis keuangan 2008 - dari bulan Oktober.
The Fed mengumumkan rencana ini setelah rapat Federal Open Market Committee (FOMC) hingga Rabu (20/9) yang berakhir semalam. Pada saat bersamaan, bank sentral AS menahan suku bunga acuan di level 1%-1,25%. Tapi, bank sentral mengindikasikan peluang satu kali lagi kenaikan suku bunga pada tahun ini.
Selain itu, para pejabat The Fed memperkirakan bahwa kenaikan suku bunga akan lebih lambat hingga tahun 2019. Setelah revisi prediksi, kemungkinan akan ada tiga kali kenaikan suku bunga pada 2018 dan dua kali pada 2019.
Dewan Gubernur The Fed juga mengerek prediksi pertumbuhan ekonomi. Juni lalu, FOMC memperkirakan pertumbuhan ekonomi sebesar 2,1%. Pada rapat kemarin, The Fed menaikkan prediksi produk domestik bruto AS menjadi 2,2%.
Keputusan lain, bank sentral menurunkan outlook inflasi dari 1,7% tahun ini menjadi hanya 1,5%. Federal Reserve juga memangkas prediksi inflasi tahun depan dari 2% menjadi 1,9%. Artinya, The Fed memperkirakan target inflasi 2% baru tercapai tahun 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News