kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Bursa AS menguat di akhir pekan lalu


Senin, 04 September 2017 / 05:15 WIB
Bursa AS menguat di akhir pekan lalu


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - Bursa saham Amerika Serikat (AS) menguat pada akhir pekan lalu. Pada Jumat (1/9), indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,18% ke 21.987,56. Indeks S&P 500 menguat 0,20% ke posisi 2.476,55. Sedangkan indeks Nasdaq menguat 0,10% ke 6.435,33.

Data tenaga kerja yang lebih rendah menimbulkan spekulasi pengetatan moneter bisa mundur. Bureau of Labor Statistics melaporkan, penambahan tenaga kerja sepanjang bulan Agustus mencapai 156.000, lebih rendah ketimbang ekspektasi ekonom pada polling Reuters di 180.000.

Kenaikan pembayaran gaji pun hanya 2,5% secara tahunan pada bulan Agustus, lebih rendah juga daripada ekspektasi. "Angka inflasi yang rendah akan menahan aksi Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga," kata Jim Davis, regional investment strategist US Bank Wealth Management kepada CNBC.

Investor memperkirakan, The Fed akan mengumumkan pengurangan aset bank sentral pada pertemuan bulan ini. Tapi, sebagian besar investor memperkirakan bahwa suku bunga akan bertahan hingga tahun depan. FedWatch memperkirakan, kenaikan suku bunga selanjutnya mungkin terjadi bulan Juni 2018.

Kully Samra, managing director Charles Schwab Inggris mengatakan, data pekerja memang mengecewakan. Tapi, harus dilihat juga pertumbuhan ekonomi AS dan global yang solid, laba korporasi yang kuat, inflasi rendah, dan masih banyak likuiditas global yang memungkinkan naiknya lagi pasar saham AS.

Pertumbuhan tenaga kerja bulan Agustus sebenarnya masih naik secara bulanan. Ini adalah kenaikan dalam 83 bulan berturut-turut. Tapi, bulan September dan Oktober mungkin akan berkurang setelah adanya badai Harvey di Houston. "Aktivitas di Houston mungkin akan terhenti dalam beberapa pekan dan ini berimbas pada tambahan tenaga kerja bulan September," kata Andrew Chamberlain, chief economist Glassdoor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×