Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - Jika di Indonesia sektor tambang batubara menjadi penahan laju pasar, komoditas energi, terutama minyak, menjadi penyulut kenaikan pasar saham di Amerika Serikat. Sektor energi meningkat lebih dari 1% karena penguatan harga minyak.
Rabu (13/9), Indeks Dow Jones Industrial Average merangkak naik 0,18% ke 22.158,18. Indeks S&P 500 menguat tipis 0,08%. Sedangkan indeks Nasdaq Composite naik 0,09% ke 6.460,19.
Harga saham energi melonjak setelah harga minyak meroket 2,2% ke level US$ 49,30 per barel. Ini adalah harga tertinggi dalam lima pekan terakhir.
Harga saham teknologi menjadi pemberat indeks. Sektor ini terkoreksi 0,2% dari level tertinggi hari sebelumnya. "Kunci kenaikan pasar terletak pada penguatan saham teknologi lebih lanjut dari posisi tertingginya, di tengah harga saham Apple yang berpeluang meninggalkan posisi puncaknya dalam jangka pendek," kata Mark Newton, managing member Newton Advisors dalam catatan yang dikutip CNBC.
Ketiga bursa mencatat rekor tertinggi baru. Tapi, indeks saham cenderung bergerak flat sepanjang hari perdagangan. "S&P 500 akan menguji 2.500 yang merupakan titik penting," kata Peter Cardillo, chief market economist First Standard Financial.
Selain kenaikan harga minyak, sentimen positif pasar juga berasal dari meredanya badai Irma, kondisi geopolitik yang cenderung tenang, serta reformasi pajak yang diprediksi rampung sebelum akhir tahun.
Reformasi pajak, terutama menjadi pendorong pasar saham sepanjang tahun ini. "Proses persetujuan untuk paket pemangkasan pajak dan reformasi pajak terbesar dalam sejarah AS segera dimulai. Cepat bertindak, Kongres!" kicau Presiden AS Donald Trump pada akun Twitter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News