kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Bursa AS memerah terseret kejatuhan minyak


Selasa, 13 September 2016 / 21:35 WIB
Bursa AS memerah terseret kejatuhan minyak


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

NEW YORK. Bursa saham Amerika Serikat (AS) jatuh, Selasa (13/9) di tengah kembali jatuhnya harga minyak mentah, dan seiring investor tetap mencermati kemampuan bank sentral untuk mendorong pertumbuhan.

Mengacu Bloomberg, indeks S & P 500 Index turun 0,7 % ke level 2.143,13 pada pukul 09:32 pagi waktu New York. Pasar saham menjalani reli terbesar dalam dua bulan kemarin setelah Gubernur Federal Reserve Lael Brainard mengujarkan "kehati-hatian" nya dalam menaikkan suku bunga.

Di sisi lain, reli di bursa Asia semalam terhenti, bahkan setelah rebound yang kuat di pasar AS kemarin dan seiring data menunjukkan ekonomi China menguat pada bulan Juli. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) merosot 2,3 % seiring Badan Energi Internasional mengubah pandangan terhadap surplus stok global dan melihat surplus akan bertahan sampai 2017.

Kemungkinan kenaikan suku bunga Fed pada pertemuan pekan depan turun delapan poin persentase menjadi 22 % setelah Brainard mengisyaratkan keengganannya untuk menaikkan biaya pinjaman.

Meskipun di saat yang sama mengakui bahwa ekonomi AS telah membuat kemajuan bertahap menuju pencapaian target Fed. Desember tetap menjadi bulan pertama dengan setidaknya bahkan kemungkinan kenaikan suku bunga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×