Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih terbenam di zona merah siang ini (13/9). Mengutip data RTI, pada pukul 12.00 WIB, indeks mencatatkan penurunan 0,76% menjadi 5.241,81.
Investor asing masih terus melepas kepemilikan saham mereka. Di seluruh market dan pasar reguler, nilai penjualan bersih (net sell) asing masing-masing mencapai Rp 151,5 miliar dan Rp 158,2 miliar.
Jumlah saham yang tertekan mencapai 219 saham. Sementara, hanya ada 58 saham yang naik dan 72 saham lainnya diam tak bergerak.
Volume transaksi perdagangan siang ini melibatkan 3,019 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 2,966 triliun.
Sementara itu, sembilan sektor melorot. Adapun tiga sektor dengan penurunan terbesar di antaranya: sektor industri lain-lain turun 3,06%, sektor pertambangan turun 2,12%, dan sektor konstruksi turun 1,66%.
Saham-saham indeks LQ 45 yang menduduki posisi top losers siang ini adalah: PT Hanson International Tbk (MYRX) turun 6,12% menjadi Rp 138, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) turun 5,43% menjadi Rp 2.960, dan PT Global Mediacom Tbk (BMTR) turun 4,42% menjadi Rp 865.
Sedangkan di posisi top gainers indeks LQ 45, terdapat saham-saham: PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) naik 2,52% menjadi Rp 3.660, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) naik 1,32% menjadi Rp 17.275, dan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) naik 0,97% menjadi Rp 18.250.
Bursa Asia mixed
Sementara itu, bursa Asia bergerak mixed pada transaksi perdagangan siang ini.
Indeks ASX 200 Australia, misalnya, bergerak flat setelah dibuka melonjak lebih dari 1%.
Sementara, indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang naik 0,42% dan indeks Kospi Korea Selatan naik 0,6%.
Sedangkan pasar saham China tampak beragam, di mana Shanghai Composite Index turun 0,2% dan Shenzhen Composite naik 0,355%. Di Hong Kong, indeks Hang Seng naik 0,98%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
