Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Pelaksanaan rencana rights issue dengan skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) PT Bumi Resources Tbk (BUMI) makin dekat. Teknis untuk mengeksekusi hak dalam aksi korporasi ini juga sudah muncul.
Jelang pelaksanaan, BUMI merevisi harga pelaksanaan HMETD Seri B dari Rp 926,16 menjadi Rp 1, dengan nilai nominal yang juga turun dari Rp 926,16 menjadi Rp 1. HMETD Seri B adalah hak untuk melaksanakan HMETD atas pembelian obligasi wajib konversi (OWK) dalam perhelatan penawaran umum terbatas (PUT) V BUMI.
Selain HMETD seri B, PUT V BUMI juga menawarkan HMETD Seri A yang merupakan hak untuk melaksanakan HMETD atas pembelian saham baru. Harga pelaksanaan Seri A ini tetap Rp 926,16 per saham.
Dileep Srivastava, Direktur & Sekretaris Perusahaan BUMI, bilang, tidak ada saham baru yang dilepas menggunakan harga Rp 1 per saham. Revisi HMETD Seri B ini berarti, nantinya pemegang saham, terutama para kreditur, bisa mengeksekusi haknya di harga Rp 1 per unit untuk kemudian dikonversi menjadi saham senilai Rp 926,16. "Saat konversi menjadi saham, nilainya menjadi Rp 926,16 per saham untuk dua tahun pertama," ujarnya kepada KONTAN, Kamis (11/5).
Reza Priyambada, analis Binaartha Parama Sekuritas mengatakan, revisi ini sempat jadi bahan perbincangan di pasar. Tapi, investor tak perlu panik, apalagi jika memang tidak memegang hak OWK.
Rights issue BUMI tetap akan berjalan sesuai rencana. Hal yang perlu dicermati adalah, apakah perlu mengeksekusi hak rights issue BUMI. "Tidak masalah kalau memang punya time frame investasi jangka panjang," kata Reza.
Hal ini berlaku baik bagi investor yang terlanjur memiliki saham BUMI atau memang baru ingin masuk ke BUMI.Tapi bagi investor ritel, terutama yang terbiasa dengan trading jangka pendek, mengeksekusi rights issue BUMI akan merugikan.
Logikanya, saat investor mengeksekusi haknya, mereka berharap adanya gain. Tapi, harga rights issue BUMI senilai Rp 926,16 per saham ini jauh di atas harga pasar Rp 328 per saham. Investor juga tidak bisa terlalu berharap harga pasar BUMI minimal bisa mendekati harga pelaksanaan rights issue.
David Sutyanto, analis First Asia Capital, sependapat. Ia mencontohkan, anggap harga pasar BUMI dengan harga pelaksanaan rights issue memiliki perbandingan 1:3. Punya duit Rp 900, beli saat mengeksekusi haknya, investor hanya memperoleh satu saham BUMI. Tapi dengan jumlah uang yang sama, investor bisa dapat tiga saham BUMI jika membelinya di pasar reguler. "Jadi buat apa, lebih baik beli di pasar," ujar David.
Oleh sebab itu, David merekomendasikan untuk trading buy saham BUMI dengan kisaran Rp 300-Rp 400 per saham. Investor bisa memanfaatkan momentum rights issue. "Kecuali, jika punya strategi seperti Lo Kheng Hong, beli sekarang lalu dijual beberapa tahun kemudian," imbuh dia.
Reza memberi rekomendasi serupa dengan alasan yang sama. Bagi para investor, terutama bagi yang belum punya saham BUMI, bisa melakukan trading buy dengan support Rp 316-Rp 320 dan resistance Rp 332-Rp 338 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News