CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

BUMI targetkan kontrak penjualan naik tipis


Jumat, 28 Juni 2013 / 20:30 WIB
BUMI targetkan kontrak penjualan naik tipis
ILUSTRASI. Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) memperkirakan, harga batubara global belum bisa pulih tahun ini. Itu sebabnya, BUMI tidak berani menargetkan target tinggi terkait kontrak penjualan batubaranya.

Hingga akhir tahun nanti, manajemen memproyeksikan bakal meraih kontrak penjualan batubara seberat 78 juta ton. Angka ini hanya naik tipis, sebesar 4%, dibanding angka tahun lalu seberat 75 ton.

Dileep Srivastava selaku Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI menilai, selama pembatasan impor batubara yang dilakukan oleh China masih berlaku, maka harga batubara belum bisa naik ke level yang lebih menguntungkan. "Tahun ini mungkin masih ada di level terendah, sekitar US$ 70 per metrik ton," imbuhnya, Jumat (26/6).

Lebih jauh Dileep menjelaskan, pihaknya optimistis mampu merealisasikan proyeksinya tersebut. Bahkan, bisa dibilang itu merupakan target yang sangat mungkin dicapai oleh perusahaan. Pasalnya, BUMI merupakan perusahaan yang memiliki cadangan batubara terbesar di Asia Tenggara.

Terlepas masalah utang, kinerja BUMI yang melorot sepanjang 2012 lalu itu disebabkan oleh penurunan harga batubara menjadi US$ 81,5 per metrik ton dari sebelumnya US$ 92,3 juta per metrik ton. Akibatnya, pendapatan BUMI tahun lalu turun 5% menjadi US$ 3,8 miliar dari sebelumnya US$ 4 miliar.

Selain itu, anjloknya kinerja BUMI juga dipicu oleh rugi akumulatif akibat transaksi derivatif senilai US$ 344,86 juta dari sebelumnya untung US$ 66,06 juta. "Kami memang mengalami net loss yang cukup besar, tapi sebenarnya kami memiliki fundamental yang kuat," pungkas Dileep.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×