Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi
Di tengah posisi harga batubara yang masih pada level tinggi, BUMI pun mempercepat pembayaran utang. BUMI membayar Tranche A secara penuh pada kuartal 4 2022 dan memulai pembayaran yang signifikan dari Tranche B, selain mengubah Mandatory Convertible Bonds (MCBs) menjadi ekuitas.
"Sehingga mengurangi secara signifikan biaya bunga untuk bisa menambah keuntungan dengan struktur modal yang lebih seimbang," jelas Dileep.
BUMI pun menggelar penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) alias private placement. Dalam aksi korporasi ini, BUMI akan menerbitkan saham baru sebanyak 13.206.473.996 saham Seri C dengan nilai nominal Rp 50 per saham.
Jumlah itu mewakili 10,25% dari total saham BUMI sebelum private placement. Harga pelaksanaan akan digelar di Rp 76,59 per saham. Dengan demikian, nilai transaksi private placement ini mencapai Rp 1,01 triliun, yang ditujukan untuk mengonversi utang Innovate Capital.
"Kami berharap memiliki struktur permodalan yang seimbang setelah aksi korporasi yang diusulkan saat ini dan mengharapkan kinerja tahun 2022 kami jauh lebih unggul dari tahun 2021," pungkas Dileep.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News