Reporter: Rashif Usman | Editor: Noverius Laoli
Manajemen BUMI sebelumnya juga mengungkapkan dengan tidak adanya saldo defisit, maka BUMI dapat memberi dampak positif bagi para pemegang saham, karena perusahaan dapat membagi dividen sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Hal ini akan meningkatkan minat dan daya tarik bagi investor untuk memiliki saham BUMI.
Namun, Hendriko menerangkan bahwa pembagian dividen dari BUMI kemungkinan belum dapat dilakukan dalam waktu dekat. Pasalnya, BUMI perlu terlebih dahulu membentuk cadangan laba ditahan yang cukup sebelum dapat merealisasikan pembagian dividen.
Baca Juga: Laju IHSG Menyetir Data Ekonomi, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
Manajemen BUMI mengklaim telah memenuhi berbagai persyaratan untuk melakukan kuasi reorganisasi.
Dalam hal ini, BUMI menunjukkan tren performa keuangan yang membaik dari tahun ke tahun. Terbukti, laba bruto BUMI tumbuh 23% menjadi US$ 169 juta pada 2024. Laba usaha BUMI juga naik 7,40% menjadi US$ 61 juta pada 2024.
Di samping itu, pada Oktober 2022, BUMI telah melakukan pelunasan atas keseluruhan utang berdasarkan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) melalui peningkatan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) senilai US$ 1,6 miliar atau setara Rp 24 triliun.
Baca Juga: BBCA dan BMRI Teratas, Cermati Saham yang Banyak Dilego Asing di Awal Pekan Ini
Dengan pelunasan utang PKPU ini, BUMI menjadi perusahaan yang bebas utang dan tidak lagi memiliki beban atas bunga yang dibayar kepada para kreditur utang PKPU sejak Desember 2017.
Lebih lanjut, pada 2022 BUMI memiliki laba tahun berjalan sebesar US$ 556,6 juta lantaran pada tahun tersebut terjadi peningkatan harga batubara secara global yang signifikan. Laba tersebut kemudian menurun menjadi US$ 26,9 juta pada 2023, lalu kembali melonjak menjadi US$ 90 juta pada 2024.
Selanjutnya: Gobel Group Genjot Bisnis Properti Berbasis Teknologi dan Lingkungan Lewat Opus Park
Menarik Dibaca: Cara Sehat Mengonsumsi Daging Kurban Menurut Ahli Nutrisi, Jangan Digoreng!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News