Reporter: Dian Sari Pertiwi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bumi Resources Tbk ingin mempercepat mengakhiri puasa dividen para pemegang sahamnya. Maklum, para pemegang saham emiten berkode BUMI ini terakhir menerima dividen pada tahun 2009.
Direktur BUMI, Dileep Srivastava mengatakan jika kondisi pasar kondusif ditambah harga komoditas batubara mencapai US$ 110 per ton memungkinkan BUMI bisa mendulang keuntungan lebih tinggi. Dengan begitu, para pemegang saham diproyeksikan bisa menerima dividen lebih cepat.
"Dengan harga batubara saat ini, kami melihat kemungkinan bisa mengakselerasi waktu pembagian dividen lebih cepat menjadi dua tahun ke depan," ujar Dileep, Kamis (8/6).
Sementara ini, perseroan tengah fokus melunasi utang-utang BUMI terhadap sejumlah krediturnya. Catatan saja, manajemen perusahaan kini tengah fokus menyelesaikan kewajiban fasilitas tranche A dan B yang menjadi instrumen restrukturisasi utangnya. Keduanya memiliki tenor lima tahun dengan nilai US$ 600 juta.
Dileep bilang, pada 2021 utang BUMI diproyeksikan turun menjadi US$ 300 juta hingga US$ 400 juta. Saat ini, posisi utang BUMI per Desember 2017 sebesar US$ 1,7 miliar.
Senior Research Analyst Kresna Securities, Robertus Yanuar Hardy mengatakan rencana jangka panjang BUMI yang tengah melunasi utang menjadi sinyal positif bagi perbaikan kinerja perseroan.
“Kalau sesuai rencana, maka BUMI bisa membebaskan labanya untuk dibagikan kepada para pemegang saham,” kata Robertus.
Senior Analyst Research Division Anugerah Sekuritas Indonesia, Bertoni Rio mengatakan upaya restrukturisasi utang yang dilakukan BUMI berpeluang memberikan perbaikan kinerja perseroan ke depan. "Cashflow operating activities sudah lebih baik dengan bukukan surplus," ujar Bertoni.
Sambil menunggu pembagian dividen, pasar juga menanti kabar sukses restrukturasi utang yang akan tercermin pada laporan keuangan kuartal II-2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News