Sumber: Bloomberg | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mendapat restu mengumpulkan lebih banyak dana lewat aksi rights issue. Saham baru senilai Rp 8,05 triliun atau US$ 682 juta ini akan dialokasikan untuk mengurangi beban utang.
Kemarin, para pemegang saham setuju BUMI menerbitkan 32,2 miliar saham baru seri B senilai Rp 250 per unit. "Pemegang saham seri A yang memiliki 20 unit berhak atas 31 saham baru," kata Dileep Srivastava pada Bloomberg.
BUMI akan merampungkan pengumpulkan dana segar ini pada 1 September, dengan asumsi seluruh pemegang saham mengeksekusi kepemilikan barunya.
Menurut penjelasan perusahaan 26 Juni lalu pada investor, BUMI akan menggunakan US$ 150 juta dari dana ini untuk mengurangi beban US$ 1,3 miliar pada China Investment Corp.
Sebesar US$ 150 juta lainnya untuk menyelesaikan utang pada China Development Bank Corp, Credit Suisse Group AG, Deutsche Bank AG, UBS AG, dan Axis Bank Ltd. Sementara US$ 150 juta lagi akan digunakan untuk membayar pinjaman ke Castleford Investment Holdings Ltd.
Selain itu, BUMI juga berniat menyicil US$ 150 juta dari obligasi konversinya yang senilai US$ 375 juta. Obligasi berbunga 9,25% ini akan jatuh tempo 5 Agustus mendatang.
BUMI sebenarnya sudah mencoba memperpanjang usia jatuh tempo obligasi konversi ini menjadi Juli 2021, pada pertemuan investor 20 Juni di Singapura. Namun, pertemuan ini tak mencapai kuorum.
Harga obligasi BUMI senilai US$ 700 juta berbunga 10,75% yang jatuh tempo 2017 mendatang, naik 0,17% ke 49,407 sen per dollar AS, pada pukul 10.08 pagi di Singapura.
Saham Bumi meloncat 2,9% ke Rp 175 per saham hingga pukul 10.29, dibanding penutupan kemarin Rp 170 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News