Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) bersiap melepas saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu alias rights issue. Aksi rights issue akan dilakukan tahun depan sebagai bagian dari konversi utang perseroan menjadi saham.
Andrew Christopher Bechkam, Direktur Keuangan BUMI mengatakan, total saham baru yang akan dilepas mencapai 29,1 miliar saham, atau 80% dari modal ditempatkan dan disetor penuh BUMI yang sebesar 36,6 miliar saham.
Sesuai dengan proposal restrukturisasi utang, harga penerbitan saham baru ini mencapai Rp 926 per saham, jauh di atas harga saham BUMI saat ini Rp 294 per saham.
Andrew mengklaim, harga penerbitan saham baru itu cukup wajar karena berbasis net asset value (NAV) BUMI sebesar US$ 4,6 miliar. Sehingga nilai rights issue tersebut bakal mencapai angka jumbo yakni Rp 26,9 triliun.
Dengan penerbitan saham baru ini, jumlah saham BUMI bakal melonjak hingga 65,7 miliar. Sehingga menurut Andrew, aksi korporasi ini akan meningkatkan nilai kapitalisasi pasar BUMI.
Saat ini, nilai kapitalisasi pasar BUMI sekitar Rp 11 triliun. Hitungan manajemen BUMI, secara teoritis, kapitalisasi pasar alias market cap BUMI setelah rights issue akan melonjak hingga Rp 38 triliun. "Sementara harga teoritisnya mencapai Rp 580 per saham," ujarnya di Jakarta, Kamis (8/12).
Nantinya, BUMI akan tetap menawarkan pemegang saham lama untuk mengambil haknya. Jika tak terserap, saham tersebut akan diambil kreditur sesuai dengan kesepakatan PKPU. Saat ini China Investment Corporation (CIC) mengempit 16,9% saham BUMI dan publik menggenggam 83,1% saham.
Saham publik akan terdilusi usai rights issue. Jika proses konversi utang menjadi saham terlaksana seluruhnya, sekitar sembilan kreditur akan memiliki saham BUMI. Nantinya, CIC akan memiliki sekitar 22% saham BUMI.
Rights issue ini akan dilakukan sebelum tanggal 30 Juni tahun depan. BUMI baru akan mengajukan rencana aksi korporasi tersebut kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Januari 2017. Sehingga, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) bisa terlaksana sekitar bulan April atau Mei 2017.
Harga saham BUMI turun 0,68% ke level Rp 294 per saham pada perdagangan Kamis (8/12).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News