kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Inilah pemilik BUMI usai restrukturisasi utang


Kamis, 24 November 2016 / 08:05 WIB
Inilah pemilik BUMI usai restrukturisasi utang


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Proses restrukturisasi utang PT Bumi Resources Tbk (BUMI) akan berdampak pada kepemilikan saham publik BUMI. Dalam rencana perdamaian, salah satu bentuk restrukturisasi utang BUMI adalah konversi utang menjadi saham dan merilis mandatory convertible bonds (MCB) berjangka waktu tujuh tahun.

Dileep Srivastava, Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI, mengatakan, efek dilusi pemegang saham lama dari penerbitan saham ini diperkirakan 44,3%. Dalam laporan BUMI ke Bursa Efek Indonesia (BEI), saat ini China Investment Corporation (CIC) memiliki 16,9% saham BUMI dan publik menguasai 83,1% saham.

"Setelah penerbitan saham baru, kepemilikan publik akan turun menjadi 55,2%," ujar Dileep saat dihubungi KONTAN, Selasa (22/11).

BUMI berniat merilis saham kepada kreditur konkuren dengan nilai tidak lebih dari US$ 200 juta. Harga pelaksanaan Rp 926,16 per saham. Harga konversi ini sempat dipertanyakan otoritas bursa. Pasalnya, dasar perhitungan BUMI adalah dari ekuitas bersih US$ 4,6 miliar.

Padahal, di laporan keuangan BUMI, emiten ini mencatat ekuitas negatif alias defisiensi modal. BUMI menjelaskan, ekuitas bersih itu adalah hasil penilaian internal (internal valuation).

Tapi BUMI belum memaparkan lebih lanjut mengenai laporan penilaian tersebut. Yang terang, dengan seluruh agenda konversi utang menjadi saham dan penerbitan MCB, setidaknya akan ada sembilan kreditur yang menjadi pemilik saham BUMI. Usai restrukturisasi, kepemilikan CIC akan bertambah sebanyak 8,6 miliar unit saham menjadi 14,8 miliar unit saham.

Kelak, CIC akan memiliki 22,6% saham BUMI. Lalu pemegang senior notes 2017 memiliki 10,6% saham BUMI, sementara pemegang senior notes 2016 memiliki 4,6% saham.

Masih ada enam kreditur lain yang akan memiliki saham BUMI dengan kepemilikan di bawah 5%. Mereka adalah Credit Suisse fasilitas 1, UBS, Axis Bank, Deutsche Bank, Raiffeisen Bank International AG (RBI), dan Credit Suisse fasilitas 2. Masing-masing akan memiliki 2%, 0,8%, 0,8%, 0,7% 1,2% dan 1,6% saham BUMI setelah restrukturisasi utang.

Dengan begitu, saham BUMI akan dimiliki kurang lebih sembilan kreditur. Rights issue dalam rangka konversi utang ini rencananya dilakukan sebelum 30 Juni 2017. Tercapainya perdamaian BUMI dan kreditur sempat melambungkan saham BUMI.

Sejak awal tahun hingga kemarin, harga BUMI sudah melonjak 456%. Tapi kemarin (23/11) harga saham BUMI menyusut 2,80% dibandingkan sehari sebelumnya menjadi Rp 278 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×